"Waktu itu hampir semua pemain AC Milan berada di posisi yang ngawur, bukan di tempat idealnya," kata Ganz beberapa waktu lalu.
Baru setelah Zaccheroni mengubah formasi menjadi 3-4-1-2, AC Milan memenangi 7 laga terakhir dan akhirnya menjuarai Liga Italia.
Baca Juga: DUEL KLASIK - 23 Mei 1999, AC Milan yang Berantakan Juara di Pekan Terakhir Liga Italia
Namun, salah satu gelandang AC Milan pada musim itu, Massimo Ambrosini, membela Zaccheroni.
"Zaccheroni dinilai terlalu rendah. Dia memiliki keberanian untuk menawarkan sesuatu yang baru dan kami mengikutinya," ujar Ambrosini seperti dikutip Bolasport.com dari Tuttomercatoweb.
"Betul sedikit keberuntungan kami alami, tetapi kami juga memenangi scudetto dengan kekuatan sendiri dan mengikuti seorang pelatih yang inovatif," lanjut gelandang berambut pirang ini.
Ambrosini berhasil merebut tempat di tim utama AC Milan pada 1998-1999 setelah memperkuat tim pada 1995-1996.
Dia kemudian membela AC Milan sampai 2012-2013.
Pemain kelahiran 29 Mei 1977 itu mengoleksi total 489 penampilan di semua kompetisi dan menjadi kapten tim pada selang 2009-2013.
Bersama AC Milan, Ambrosini menjuarai Liga Italia empat kali, Coppa Italia sekali, Piala Super Italia dua kali, Liga Champions dua kali, Piala Super Eropa dua kali, dan Piala Dunia Klub sekali.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Tuttomercatoweb |
Komentar