"Sudah lima tahun sejak saat itu. Lima tahun sejak saya melintasi perbatasan ke negara tetangga kami, Portugal."
"Saya perlu merasa sebagai pemain yang berbeda, untuk memiliki atmosfer dan lingkungan baru dan untuk meninggalkan sorotan dan kritik di belakang sehingga saya dapat terus berkembang."
Baca Juga: Lewat Pesan Teks dan Nomor 9, Jose Mourinho Yakinkan Samuel Eto'o Gabung Inter Milan
"Setiap pemain, tidak peduli apakah dia bagus atau buruk, ingin terus berkembang baik secara fisik maupun mental."
"Hal terakhir ini penting dan saya merasakannya lagi di Porto," kata Casillas menambahkan.
Baca Juga: Nikmat Ramadan dan Lebaran di Aceh, Ismed Sofyan Bisa Beribadah Normal
Casillas mengatakan hal seperti itu yang melatarbelakangi kepergiannya dari Real Madrid.
Pasalnya, dalam tiga tahun terakhirnya di Real Madrid, Casillas menjalani pasang surut terhebat dalam kariernya.
Musim 2012-2013, saat Real Madrid ditangani Jose Mourinho, Casillas harus menjadi penghangat bangku cadangan karena pelatih asal Portugal itu memilih Diego Lopez sebagai starter.
Baca Juga: Mike Tyson Beri Petunjuk soal Calon Lawannya, Lebih Hebat dari Evander Holyfield?
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | managingmadrid.com |
Komentar