BOLASPORT.COM - Pelatih Persiraja Banda Aceh, Hendri Susilo, mengaku tetap menikmati perayaan Idul Fitri meskipun dalam suasana sulit karena pandemi virus corona.
Hendri Susilo secara gemilang baru saja mengantar tim asal Serambi Mekkah, Persiraja Banda Aceh, naik kasta ke Liga 1 2020.
Persiraja melenggang ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia setelah menjadi peringkat 3 kompetisi Liga 2 musim lalu.
Musim ini pun seharusnya menjadi ajang pembuktian racikan pelatih asal Bukit Tinggi ini.
Namun, Liga 1 2020 yang baru berjalan 3 pekan pertandingan terpaksa berhenti akibat wabah COVID-19.
Kondisi ini membuat Persiraja Banda Aceh dan tim Liga 1 lain harus berhenti sementara dari aktivitas sepak bola.
Baca Juga: Jualan Takjil Jadi Momen Berkesan Muhammad Ridho di Bulan Ramadan
Tak hanya itu, Ramadan tahun ini pun harus dilalui Hendri Susilo dalam kondisi serbasulit di tengah wabah virus corona.
Beberapa ibadah yang seharusnya dapat dilaksanakan dengan suka cita di Bulan Ramadan kemarin tidak dapat terlaksana.
Demikian juga dengan silaturahmi yang biasa dilakukan saat lebaran juga tak bisa dilakukan.
Namun begitu, pelatih berusia 54 tahun ini tetap bergairah menyambut hari kemenangan yang jatuh pada Minggu (24/5/2020).
“Puasa dan lebaran tahun ini terasa kurang mantap karena ada musibah ini, tetapi tetap semangat dan tetap bergairah saat Idul Fitri,” kata Hendri Susilo dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
Baca Juga: Persipura Jayapura Ulang Tahun Ke-57, Ketua PSSI Sampaikan Harapannya
Seperti kebanyakan orang di Indonesia, lebaran tahun ini juga tidak bisa dimanfaatkan pelatih Persiraja Banda Aceh untuk mudik ke kampung halaman.
Kesempatan untuk bersilaturahmi dengan kedua orang tua hanya bisa disalurkan melalui sambungan video call.
Namun begitu, cara tersebut tidak menghilangkan sedikit pun makna sungkeman di lebaran tahun ini.
“Rutinitas saya saat lebaran yaitu pulang kampung ke tempat orang tua, sungkeman. Meminta maaf dan minta didoakan agar selalu sehat dan sukses,” kata Hendri.
“Namun, tahun ini saya agak kecewa karena tidak bisa pulang kampung. Tahun ini, hanya bisa bertemu dan bersilaturahmi lewat video call,” ujar Hendri Susilo.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | kompas |
Komentar