Di sisi lain kekalahan ini menjadi hal yang sangat menyakitkan bagi Marvis Frazier yang kala itu sedang berjuang untuk masuk ke dalam jajaran petinju elit dunia.
Dalam sebuah kesempatan, Marvis Frazier merasa tidak menyesal karena sudah bertanding dan menelan kekalahan yang tidak terlupakan dari Mike Tyson.
"Saya tidak mempunyai perasaan buruk apa pun mengenai hal itu, jika hal itu sudah ditakdirkan maka itu akan terjadi," kata Marvis Frazier, dilansir BolaSport.com dari laman Ringtv.
Lebih jauh lagi, kekalahannya atas Mike Tyson dalam waktu kurang dari 40 detik itu sudah menjadi kehendak Tuhan yang seharusnya tidak dia sesali.
Baca Juga: Teknik Andalan Petinju Dunia Mulai dari Muhammad Ali Sampai Mike Tyson
"Jika Tuhan menginginkan saya menjadi juara kelas berat dunia, saya akan meraih itu, saya senang mendapatkan kesempatan ini namun itu bukanlah kartu saya," imbuhnya.
Setelah kalah dari Mike Tyson, petinju berjulukan Little Smoke itu hanya melakoni tiga pertandingan lagi dan semuanya berakhir dengan kemenangan.
Pada tahun 1988, Marvis Frazier harus mengubur mimpinya untuk merebut sabuk juara kelas berat usai memutuskan pensiun muda dengan usianya kala itu 28 tahun.
"Hidup terlalu singkat untuk tidak berbahagia karenanya, Anda hanya harus tetap hidup dan mencintai orang lain, Tuhan selalu memiliki rencana dan tujuan untuk kita," ucapnya.
Baca Juga: Soal Rematch, Evander Holyfiled Ogah Paksa Mike Tyson Ajak Dirinya Tanding
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com, ringtv.com |
Komentar