"Meski saat ini pemerintah sudah mempersiapkan pola hidup baru yang disebut new normal, namun untuk saat ini kita masih dihadapkan dengan situasi bahwa penanganan COVID-19 di Indonesia masih belum sepenuhnya berhasil."
"Justru makin ada peningkatan pasien yang terinfeksi," ujarnya.
Soal dihentikannya Liga 1, Ziaul mengungkapkan bahwa ini semua bukan soal untung dan rugi.
Baca Juga: Anggota Exco PSSI Asprov Jabar: Digulirkannya Kembali Kompetisi Sangat Membahayakan
Untuk kerugian memang sudah jelas ada, tetapi ini menurutnya demi keselamatan semua pihak, baik pemain, pengurus, wasit dan yang lainnya.
Ia juga tidak ingin jika nantinya Liga 1 kembali bergulir dan ada pemain yang terinfeksi COVID-19, maka pihaknya (penggiat sepak bola) menjadi tertuduh karena menyebarkan virus tersebut.
"Ini bukan soal untung rugi, namun demi keselamatan semua pihak dan klub atau keseluruhan sepak bola Indonesia."
"Jangan sampai nanti malah ada pihak yang menjadi tertuduh sebagai penyebar COVID-19 dengan klaster pesepak bola," urainya.
Baca Juga: PT LIB Beri Kode Kempetisi Liga 1 dan 2 2020 Digelar Kembali
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | tribun bogor |
Komentar