Torehan dua gelar itu membuatnya jadi atlet bela diri campuran pertama asal Eropa yang menyandang gelar dari dua kelas berbeda.
Baca Juga: Terkait Gagalnya Duel Jon Jones vs Francis Ngannou, Ini Alasan Bos UFC
Setahun berselang, pihak UFC mengumumkan telah menjalin kerja sama dengan McGregor. Karier pria bernama lengkap Conor Anthony McGregor itu menanjak sejak kerja sama tersebut.
Kemenangan meyakinkan atas Dustin Poirier pada 2014 membuka jalan bagi McGregor untuk bertarung memperebutkan gelar kelas bulu UFC.
Namun, ia harus lebih dahulu mengalahkan Denni Siver agar bisa menantang pemegang gelar kelas bulu UFC, Jose Aldo.
McGregor tampil dominan melawan Siver dalam UFC 59. Ia menguasai ronde pertama dan mengakhiri pertarungan dengan kemenangan TKO di ronde kedua.
Pertarungan dengan Aldo yang sempat tertunda akhirnya terjadi di UFC 194 pada 2015.
McGregor mengakhiri pertarungan dalam waktu 13 detik untuk menyandang gelar kelas bulu UFC dan juga rekor kemenangan tercepat.
Setelah itu, McGregor menelan kekalahan pertamanya di ajang UFC sekaligus mengakhiri catatan 15 kemenangan beruntun.
Diaz mengalahkan McGregor dalam pertarungan di kelas welter dengan kuncian pada ronde kedua di UFC 196 pada Maret 2016.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | berbagai sumber |
Komentar