Dia kemudian gagal di Rio Ave dan Real Massama sebelum dilepas Sporting tahun 2010 tanpa membuat satu penampilanpun di liga.
Dia menandatangani kontrak dengan klub divisi tiga Portugal S.C.U Torreense, membuat tiga penampilan sebelum pergi dari sana.
Dalam delapan tahun berikutnya, ia bermain di tujuh negara yaitu Cina, Angola, Malta, Lithuania, Luksemburg, Qatar dan Brasil.
Pada 2015, Paim pindah ke Union 05 Kayl-Tetange di divisi dua Luksemburg namun dipecat beberapa bulan kemudian karena perilakunya tidak profesional.
Dengan berakhirnya karier sepak bolanya di sana, Paim kemudian ditangkap pada 2019 karena dicurigai sebagai pedagang narkoba.
Polisi dilaporkan menemukan 12 gram kokain, 900 euro, dan sebuah BMW saat menggeledah serta menangkapnya.
Baca Juga: Gary Lineker Ungkap Kenapa Messi Tidak Pernah Pindah dari Barcelona
Sejak itu dia sudah dibebaskan sebenarnya namun belum kembali berkarier sebagai pesepak bola.
Kembali saat dia ke Chelsea, Paim mengatakan bahwa dirinya sering latihan namun tidka pernah dimainkan.
"Saya sering berlatih dengan tim utama tetapi saya tidak bermain. Saya ingin bermain. Saya merasa bisa berbuat lebih banyak. Jorge Mendes membawaku ke Chelsea," ujarnya.
Meski secara teknik memang Paim lebih hebat namun sepertinya dari sisi mentalitas Paim tidak sekuat Ronaldo.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | Give Me Sport |
Komentar