BOLASPORT.COM - Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, menyebut pekerjaannya di tim Garuda sebagai pekerjaan tersulit di Asia.
Mantan pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, baru-baru ini membagikan ceritanya ketika menjadi juru latih tim Garuda dalam kanal Youtube Bayu Eka Sari atau Bang Bes.
Dalam satu bagian, Simon menyebut bahwa mejadi pelatih timnas Indonesia sebagai pekerjaan paling sulit se-Asia.
Pasalnya, negara sebesar Indonesia tentu memberikan tekanan yang besar pula bagi siapapun orang yang menjadi pelatih timnas.
Baca Juga: Comeback Klub Witan Sulaiman di Liga Serbia, Hanya Bisa Berbagi Poin
Terlebih, para pecinta sepak bola nasional terkenal dengan fanatisme tinggi.
"Saya rasa salah satu pekerjaan paling sulit di Asia," ucap Simon seperti dilansir Bolasport.com dari Youtube Bang Bes.
"Apalagi buat mereka yang tahu soal sepak bola karena semua orang tahu Indonesia itu besar, banyak talenta tapi banyak juga masalah di sekitarnya."
"Jadi ini bukan salah satu pekerjaan yang paling sulit di Indonesia tapi di Asia," tambahnya.
Baca Juga: Earnie Shavers, Pemilik Tinju Terkuat yang Bikin Muhammad Ali Terguncang
Simon pun berefleksi bahwa untuk meraih kesuksesan sebagai pelatih sepak bola di Indonesia tidaklah mudah.
Bahkan, sebelum menjadi juara Liga 1 2017, Simon harus merasakan dua kali dipecat oleh tim sebelumnya.
"Tantangan besar saat itu, dan saya rasa kamu harus mencoba mengerti Indonesia atau budaya Indonesia jika ingin sukses," tutur Simon.
"Saya dipecat dua kali oleh Mitra Kukar dan Pelita Bandung Raya sebelum akhirnya saya kembali dengan sukses sebagai juara liga. Jadi saya harus gagal dua kali supaya bisa sukses," ucap Simon.
Baca Juga: Rayakan Ultah Ke-40 Gerrard, Para Pemain Liverpool Nyanyi Happy Birthday dalam 12 Bahasa
Mantan pelatih timnas Filipina itu kemudian membeberkan alasannya menerima pinangan untuk menjadi pelatih timnas Indonesia.
Meski memahami tingkat kesulitannya yang tinggi, Simon mengaku memang inign memberikan perubahan yang lebih baik kepada skuad Garuda.
Apalagi saat itu mantan pemainnya di Bhayangkara FC dan para fan banyak memberikan dukungan.
"Ini tantangan besar. Kamu tidak bisa bekerja di Indonesia dan tutup mata pada dukungan dari fan. Kamu bisa merasakan semangatnya dan ingin menjadi bagian dari itu," ungkap Simon.
Baca Juga: Hasil UFC - Kalahkan Tyron Woodley, Gilbert Burns Tantang Kamaru Usman
"Sejujurnya saya ingin membuat perbedaan, saya sangat ingin membuat Indonesia lebih baik. Saya punya beberapa ide yang saya rasa bisa membantu. Hal yang mungkin berbeda dari pelatih sebelumnya."
"Tapi bisa terjadi bisa juga tidak. Kamu datang ke sana dengan niat terbaikmu namun kadang tidak berjalan sesuai rencana," tambahnya.
Di sisi lain, Simon menilai bahwa PSSI kurang memahami permasalahan yang ada di sepak bola nasional.
Baca Juga: Rennes Resmi Tahan Eduardo Camavinga, Real Madrid Siap-siap Gigit Jari
Permasalahan itu tidak cukup diselesaikan hanya dengan mendatangkan pelatih asing saja.
"Ketika kamu sudah mengerti apa yang ada di sekitarmu, apa yang bisa kamu kontrol dan tidak, membawa pelatih asing kadang bukan jawaban.
"Mereka kadang tidak tahu semua permasalahan yang di satu titik akan jadi masalah," tandasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | YouTube |
Komentar