Namun demikian Tony Pogacnik masih mempercayakan lini belakang pada Maulwi Saelan, ajudan Presiden Bung Karno yang juga andalan timnas.
Di babak penyisihan grup, Indonesia terhitung tidak menemui kendala berarti setelah menumbangkan Burma 4-2 dan India 2-1.
Demikain juga di babak perempat final, langkah Indonesia tak menemui hamabatan setelah menumbangkan Filipina dengan skor 5-2.
Barulah di babak semifinal Indonesia harus bertemu tim kuat Republik China atau sekarang Taiwan.
Tim Garuda dapat memberikan perlawanan sengit dan hanya kalah dengan skor tipis 0-1.
Pupus harapan untuk membawa pulang medali emas, Indonesia hanya dapat mengincar medali perunggu dalam laga perebutan tempat ketiga menghadapi India, 1 Juni 1958.
Medali perunggu pun berhasil diraih oleh Maulwi Saelan dkk. setelah mengalahkan India dengan skor 4-1.
Medali perunggu tersebut menjadi prestasi tertinggi sepak bola Indonesia di level Asia.
Bukan tidak mungkin suatu saat nanti prestasi tersebut kembali digapai oleh generasi berikutnya.
Syukur-syukur timnas Indonesia dapat meraih prestasi yang lebih tinggi lagi.
Baca Juga: Ritual Wajib Gelandang Persija Jakarta Sebelum Lakoni Pertandingan
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Berbagai Sumber |
Komentar