BOLASPORT.COM - Bos tim balap Pramac Racing, Francesco Guidotti, mengungkap kenangan yang ia miliki saat mendatangkan Jack Miller ke skuadnya pada musim kompetisi MotoGP 2018.
Menurut Francesco Guidotti, perilaku Jack Miller saat itu mirip dengan pembalap pemula yang baru menjalani musim pertama atau keduanya pada ajang balap MotoGP.
Padahal, Miller mulai berkompetisi di kasta paling tinggi tersebut pada tahun 2015.
Artinya, sebelum berlabuh ke Pramac Racing yang berstatus tim satelit Ducati, Miller sudah punya pengalaman selama tiga musim.
Miller tercatat menjadi pembalap MotoGP setelah menerima pinangan tim Honda yang membawanya melakoni "akselerasi" kelas.
Kala itu, Miller langsung naik kelas ke MotoGP tanpa melalui tempaan kelas Moto2 terlebih dulu setelah menjadi runner-up dunia Moto3 pada musim 2014.
Baca Juga: Rossi Akan Dicegah Dorna ke Super Bike meski Sudah Pensiun dari MotoGP
"Kami segera melihat pada awal musim kedatangannya, dia berubah menjadi sosok yang lain, lebih dewasa, dan lebih solid. Hal ini juga terlihat pada aspek profesionalitasnya," tutur Guidotti dalam wawancara eksklusif kepada Motorsport.com yang dilansir BolaSport.com.
"Tanpa bermaksud merendahkan siapapun, tetapi jujur saja, saat dia datang ke kami pada tahun 2018, meski dia sudah punya pengalaman tiga tahun di MotoGP, dia terlihat seperti pembalap pada musim pertama atau keduanya."
"Saat dia masih berada di tim sebelumnya (Honda), jelas, mereka membuat dia mengurus dirinya sendiri. Dia masih sangat muda dan mungkin tidak ada sosok yang menjaganya waktu itu," kata Guidotti lagi.
Baca Juga: Aaron Chia/Soh Wooi Yik Incar Gelar BWF World Tour Sebelum Olimpiade
Lebih lanjut, Francesco Guidotti pun memuji perubahan karakter yang terjadi dalam diri Jack Miller selama membalap untuk tim Pramac Racing.
Meski sempat mengalami masa-masa sulit dan kerap terlibat perang mulut, pada akhirnya Miller mampu menjadi sosok pembalap yang memiliki potensi besar.
"Ketika dia datang kepada kami, kami sadar bahwa ada tugas lebih banyak ketimbang yang kami pikir sebelumnya. Namun, dia juga pandai mengadaptasikan dirinya dengan hal apapun secara cepat, serta memahami apa saja yang penting pada saat itu," ucap Guidotti.
"Tidak mudah pada tahun pertama, ada banyak perang mulut, tetapi dengan respek yang tinggi karena kami selalu yakin dengan talenta dan potensinya."
"Dia memahami bahwa ketidaksepakatan di antara kami bertujuan untuk tumbuh bersama dan bukan menyalahkan dia. Dari situ, saya pikir dia mulai sedikit memahami sistem kerja dan mulai bekerja dengan manajernya, Aki Ajo, di rumah, guna meningkatkan aspek yang dia butuhkan," kata Guidotti lagi.
Dua musim bersama Pramac Racing cukup untuk mematangkan Jack Miller sebagai pembalap MotoGP.
Setelah hanya bisa menyelesaikan musim kompetisi MotoGP 2018 di urutan ke-13 dengan 91 poin dan tanpa pernah finis di posisi podium, pembalap Australia itu langsung memperbaiki performanya pada musim berikutnya.
Pada MotoGP 2019, Miller mampu finis di peringkat ketiga pada lima seri balap yakni GP America Serikat, GP Republik Ceska, GP Aragon, GP Australia, dan GP Valencia.
Imbasnya, Miller menuntaskan musim kompetisi tersebut di urutan ke-8 dengan 165 poin.
Baca Juga: Capek Kejar Mike Tyson, Evander Holyfield Siapkan Lawan Lain
Kini, Miller mendapat promosi untuk membalap di tim pabrikan Ducati pada musim 2021.
Berdasarkan kesepakatan, dia akan membalap di Ducati selama satu musim dan ada peluang untuk memperpanjang kontrak andai performanya dianggap bagus oleh manajemen tim balap asal Italia itu.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Motorsport |
Komentar