Baca Juga: Gonzalo Higuain Disebut Akan Kembali ke Klub Masa Kecilnya, River Plate
Plan B yang dibahas oleh UEFA dan ECA adalah adanya perubahan format pertandingan Liga Champions sejak babak perempatfinal.
Dalam babak 8 besar nantinya hanya berlaku satu pertandingan di satu negara tanpa sistem kandang-tandang dan tetap memberlakukan extra time dan adu penalti.
The venue for the Final of the Champions League 19/20 in Istanbul could be replaced. ????️
UEFA was warned that without public, they will not be able to recover the investment. ????
Portugal, Lisbon gain ground as an alternative. ????
[Cope] pic.twitter.com/qoJQKFI7yA
— VBET News (@VBETnews) May 29, 2020
Hal itu dilakukan guna meminimalisir penyebaran virus corona atau COVID-19 selama klub melakukan perjalanan.
Soal tuan rumah venue final Liga Champions, pihak UEFA tengah mempertimbangkan untuk memindahkan lokasi.
Baca Juga: Chelsea Pernah Berusaha Datangkan Philippe Coutinho yang Berusia 14 Tahun
Ibukota Turki, Istanbul, didapuk sebagai lokasi final Liga Champions musim ini, tetapi akibat situasi politik yang tidak kondusif membuat UEFA mempertimbangkan lokasi lain sebagai tempat final.
Dan negara Portugal menjadi pertimbangan UEFA sebagai tempat untuk melanjutkan kompetisi Liga Champions musim ini.
Lisbon selaku ibukota Portugal rencananya bakal didaulat sebagai tuan rumah untuk final Liga Champions.
Pertimbangan dari penunjukkan Portugal adalah negara tersebut tidak terlalu terdampak oleh pandemi virus corona.
Negara lain yang turut masuk pertimbangan menjadi tuan rumah penyelenggaraan laga tersisa Liga Champions musim ini adalah Jerman.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | football-italia.net, Mundo Deportivo |
Komentar