"Sponsor lokal kalau tidak ada penonton juga tidak mau untuk mensponsori, jadi jangan berpikir bisa membuat pertandingan tanpa penonton di Indonesia," tutur Hasani.
Dengan mengelar pertandingan tetap dihadiri penonton, salah satu opsi yang diambil dalam diskusi tersebut adalah pengurangan kapasitas stadion.
Dengan demikian aturan mengenai pembatasan jarak (social distancing/physical distancing) masih akan terakomodasi.
Baca Juga: Sebagian Pemain Bhayangkara FC Terlihat Mulai Berlatih Bersama di Stadion PTIK
Hal ini seperti diungkapkan oleh perwakilan Suporter PSIS Semarang Panser Biru, Farid Nugroho.
"Karena sepak bola tanpa suporter ibarat sayur tanpa garam, kami tetap berharap akan tetap ada bola entah dengan protokol kesehatan yanga ada," ujar farid Nugoho
"Ataupun misalnya ada penonton dengan pembatasan kuota tribun, misal kapasitas stadion 10 ribu jadi 5 ribu, sisanya bisa menggunakan cara yang lain," tambahnya.
Lebih lanjut Daeng Uki dari suporter PSM Makassar menegaskan komitmen suporter untuk mematuhi prosedur kesehatan yang akan diterapkan.
Menurut Daeng Uki memang di sini kedewasaan suporter diuji.
Baca Juga: Gareth Bale Ogah Tinggalkan Real Madrid dan Kembali ke Liga Inggris
Namun hal ini semata untuk keberlangsungan sepak bola sekaligus membantu menekan penyebaran wabah corona.
"Kita juga dari Makassar, taruhlah PSM main di Jawa Timur, teman-teman Makassar yang mau ke Jawa Timur harus memenuhi stadar kesehatan, harus punya surat rekomendasi, surat jalan dan semua kita akan penuhi."
"Yang pasti harapan dari kami suporter Indonesia kompetisi ini harus tetap berjalan" ujar Daeng Uki.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | YouTube, Tribun Timur |
Komentar