BOLASPORT.COM - Mantan pebulu tangkis tunggal putra nasional Indonesia, Taufik Hidayat, mengutarakan keinginannya dulu yang pernah membelot dan mengkhianati Indonesia.
Taufik Hidayat merupakan salah satu pebulu tangkis nomor tunggal putra yang kerap kali membawa nama Indonesia harum tatkala berlaga di pentas dunia.
Berbagai gelar dari turnamen bergengsi sudah berhasil Taufik Hidayat persembahkan kepada Indonesia, tak terkecuali medali emas Olimpiade 2004 Athena.
Namun demikian siapa sangka di balik berbagai torehan prestasi mentereng itu ada keinginan Taufik Hidayat untuk membelot dan mengkhianati Indonesia.
Baca Juga: Selain Taufik Hidayat, Inilah 7 Pebulu Tangkis Muslim Indonesia yang Juara Dunia
Keinginan dan niat itu muncul untuk pertama kalinya dalam hati Taufik Hidayat pada tahun 2003 lalu tatkala dia masih berusia 22 tahun.
Pada saat itu, Taufik Hidayat ingin melajutkan studinya di Singapura serta mencari peluang dan celah untuk bisa menjadi warga negara di sana.
Niat Taufik Hidayat itu secara terang-terangan dia sampaikan tatkala menghadiri acara peresmian penerimaan mahasiswa baru Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Dulu saya sempat ke Singapura, itu tahun 2003, dalam olahraga memang ada sedikit konflik, akhirnya saya memutuskan pindah ke Singapura selama empat bulan," kata Taufik Hidayat.
Baca Juga: Tanggapan Menpora Setelah Taufik Hidayat Tuding Kemenpora Banyak Tikus
"Dan hampir di situ, saya memang (berkeinginan) pindah warga negara, tapi itu satu kepaksaan," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari laman Kompas.com.
Di sisi lain, niat untuk berpindah warga negara itu bukanlah benar-benar murni keinginan Taufik Hidayat yang saat itu merasa tengah dibelit sebuah masalah.
"Bukan memang benar pure saya cinta karena pindah itu, tetapi terpaksa karena memang ada masalah," imbuh pria yang kini berusia 38 tahun itu.
Dalam kesempatan yang sama, Taufik Hidayat sendiri tidak menyebut secara detail masalah yang membuatnya ingin berkhianat tersebut.
Seiring berjalannya waktu, dia membuang keinginan pindah negara itu jauh-jauh dan tetap mengabdi dan membawa nama Indonesia agar harum di mata dunia.
"Tetap,i setelah saya pikir lama lagi, keluarga, teman, sama sahabat dan yang lain semua, seenak-enaknya di negeri orang, enak sendiri tinggal di negeri Indonesia," imbuhnya.
"Dan itu menjadi motivasi saya 2003 saya kembali lagi, di awal 2004 saya mulai bermain lagi untuk Indonesia, dan di situlah motivasi tambahan saya."
"Bahwa Indonesia itu lebih kuat, bangsa yang besar, dari apa yang dipikirkan hanya sebagai materi," kata Taufik Hidayat.
Baca Juga: 'Nama Besar Taufik Hidayat Akan Dipertaruhkan Usai Sebut Kemenpora Banyak Tikus'
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar