Menurut Ruddy Widodo, jika benar adanya kabar mengenai itu, sudah pasti pihak manajer mengetahui lebih dulu dari pada orang lain.
Namun, hingga saat ini kabar mengenai dua pemain yang reaktif usai melakukan rapid tes itu tak juga sampai ke telinganya.
Bahkan dari pihak dokter tim sampai saat ini belum juga menyampaikan apa-apa ke pihak manajemen, sehingga kabar itu tidak benar.
“Kalau ada kabar tersebut tentu dari pihak dokter sudah menyampaikan kepada saya,” ucapnya.
“Tetapi hingga saat ini tidak ada informasi apapun dari pihak dokter. Jadi tidak benar itu,” ujar Ruddy.
Sementara itu bakal ada rapid test yang dilakukan oleh Arema FC kepada pemain, pelatih, dan ofisial.
Ruddy mengatakan masih akan menanti protokol dari pemerintah terlebih dahulu untuk kebaikan bersama.
Baca Juga: Kane Sebut The Undertaker Selamatkan Nyawa WWE di Tahun 1990-an
Tentu saja hal itu bakal dilakukan oleh Arema FC setelah kompetisi bisa dipastikan akan bergulir nantinya.
“Kalau nantinya bakalan ada latihan bersama, mestinya nanti ada tes untuk pemain. Dan pasti kan ada protokol kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Kemenpora, PSSI. Serta tak lupa pasti nantinya rapid tes,” tutur Ruddy Widodo.
Jika benar adanya pemain menunjukkan reatif pada rapid test, tentu tidak otomatis membuat sesorang menjadi positif corona.
Hal itu karena rapid test hanya digunakan untuk menunjukkan adanya antibodi di tubuh seseorang, sehinga dibutuhkan untuk menjalani swab test.
Dengan swab test baru bisa dinyatakan orang yang menunjukkan reaktif tersebut bisa dinyatakan positif virus corona atau negatif.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar