Setelah pergi ke Benua Biru, pelatih asal Magelang itu menyadari bahwa pemain terbaik di Indonesia tetap ketinggalan jauh jika dibandingkan dengan pemain di Eropa.
"Ini berdasarkan yang saya alami, waktu pertama datang ke Italia ada uji coba, pelatih saya waktu itu langsung geleng-geleng kepala, ini sepak bola apa," ucap Kurniawan.
"Walaupun saya dan teman-teman itu merupakan yang terbaik di Indonesia ternyata untuk sepak bola kita seperti belajar dari nol, masih ketinggalan jauh," ujarnya.
Kurniawan mengatakan bahwa perbedaan paling mendasar antara sepak bola Eropa dan Indonesia terletak pada pembinaan pemain di usia dini.
Baca Juga: Liverpool Kalem soal Werner dan Havertz, Begini Jawaban Juergen Klopp
Menurutnya, para pemain di Eropa sudah mendapatkan pengetahuan yang menyeluruh tentang sepak bola sejak masih kecil.
Hal itu tentu berbeda dengan pemain di Indonesia yang kurang mendapatkan pelajaran tentang wawasan sepak bola di tingkat sekolah.
"Di sana kami dididik pentingnya menjadi pesepak bola profesional yang benar-benar memahami sepak bola," ungkap Kurniawan.
"Di sana mulai dari usia dini sudah dikenalkan sepak bola secara baik artinya ditanamkan dalam-dalam makna sepak bola, kalau lengah yang ancamannya karier selesai," tandasnya.
Pengalaman selama di Eropa ternyata berbuah manis bagi Kurniawan Dwi Yulianto.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | YouTube |
Komentar