Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dibanding Pemain Eropa, Pemain Terbaik Indonesia Masih Nol Besar

By Hugo Hardianto Wijaya - Minggu, 7 Juni 2020 | 12:00 WIB
 Kurniawan Dwi Yulianto (kiri) dan David Platt (kanan) saat berseragam Sampdoria.
irwanfebri
Kurniawan Dwi Yulianto (kiri) dan David Platt (kanan) saat berseragam Sampdoria.

BOLASPORT.COM - Legenda timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, mengatakan bahwa pemain terbaik Indonesia masih kalah jauh dari Eropa.

Kurniawan Dwi Yulianto adalah satu dari sekian pemain Indonesia yang beruntung pernah mengenyam pendidikan di Eropa.

Prestasi gemilang itu diraih Kurniawan bahkan ketika usianya belum menyentuh 20 tahun.

Tepatnya pada 1994, Kurniawan mendapatkan pengalaman berharga dengan menjadi bagian dari klub Liga Italia, Sampdoria.

Baca Juga: Sebut Ronaldo Cetak Gol Hanya untuk Diri Sendiri, Ternyata Van Der Vaart Membual

Kurniawan saat itu masuk ke Samdoria sebagai bagian dari program Primavera bersama pemain asal Indonesia lainnya, Kurnia Sandy, yang berposisi sebagai kiper.

Satu tahun menimba ilmu di Sampdoria, Kurniawan lantas menjalani debut profesional di Eropa bersama dengan FC Luzern yang bermain di Liga Swiss.

Sayang, dia jarang mendapatkan kesempatan bermain dan memutuskan hengkang setelah bertahan selama satu setengah musim.

Dalam bincang-bincang di kanal Youtube Garuda Nusantara, Kurniawan mengaku mendapatkan banyak hal dari perjalanannya di Eropa.

Baca Juga: Witan Sulaiman Kembali, FK Radnik Tak Dapat Poin di Pesta Juara Crvena Zvezda

Setelah pergi ke Benua Biru, pelatih asal Magelang itu menyadari bahwa pemain terbaik di Indonesia tetap ketinggalan jauh jika dibandingkan dengan pemain di Eropa.

"Ini berdasarkan yang saya alami, waktu pertama datang ke Italia ada uji coba, pelatih saya waktu itu langsung geleng-geleng kepala, ini sepak bola apa," ucap Kurniawan.

"Walaupun saya dan teman-teman itu merupakan yang terbaik di Indonesia ternyata untuk sepak bola kita seperti belajar dari nol, masih ketinggalan jauh," ujarnya.

Kurniawan mengatakan bahwa perbedaan paling mendasar antara sepak bola Eropa dan Indonesia terletak pada pembinaan pemain di usia dini.

Baca Juga: Liverpool Kalem soal Werner dan Havertz, Begini Jawaban Juergen Klopp

Menurutnya, para pemain di Eropa sudah mendapatkan pengetahuan yang menyeluruh tentang sepak bola sejak masih kecil.

Hal itu tentu berbeda dengan pemain di Indonesia yang kurang mendapatkan pelajaran tentang wawasan sepak bola di tingkat sekolah.

"Di sana kami dididik pentingnya menjadi pesepak bola profesional yang benar-benar memahami sepak bola," ungkap Kurniawan.

"Di sana mulai dari usia dini sudah dikenalkan sepak bola secara baik artinya ditanamkan dalam-dalam makna sepak bola, kalau lengah yang ancamannya karier selesai," tandasnya.

Pengalaman selama di Eropa ternyata berbuah manis bagi Kurniawan Dwi Yulianto.

Baca Juga: Shin Tae-yong Telah Persiapkan Banyak Rencana untuk TC Timnas Indonesia

Ketika kembali ke Indonesia, pelatih Sabah FA itu langsung menjadi striker subur di Liga Indonesia maupun timnas.

Kurniawan pun menjadi pemain kedua yang tampil terbanyak bersama timnas Indonesia di bawah Bambang Pamungkas.

Selama 10 tahun berseragam Merah Putih, Kurniawan telah bermain dalam 59 laga dan menyumbang 33 gol.

Kurniawan juga berjaya di Liga Indonesia dengan menjuarai Divisi Utama Ligina 1999/2000 bersama PSM Makassar, juara Divisi Utama Ligina 2004 bersama Persebaya, juara Divisi Utama Ligina 2009/2009 bersama Persisam Putra Samarinda, dan juara Piala Gubernur Jatim 2009 bersama Persela Lamongan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Federasi sepak bola Indonesia (PSSI) dikabarkan memecat delapan orang yang bekerja di bawah kesekjenan pada Sabtu (6/6/2020). Sebelum memecat kedelapan orang tersebut, Ratu Tisha terlebih dahulu megundurkan diri dari Sekjen PSSI pada pertengahan April 2020. Mundurnya Ratu Tisha membuat Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menunjuk Yunus Nusi untuk menjabat sebagai Plt Sekjen PSSI. Di bawah Yunus Nusi ada Maaike Ira Puspita selaku adik ipar Mochamad Iriawan yang menjabat sebagai wakil Sekjen PSSI. Rencananya PSSI akan mencari orang yang tepat untuk menjabat sebagai sekjen. Baca selengkapnya di Website Bolasport.com #PSSI #bolasportcom #bolastylo #bolanas #juaradotnet #superballid #sportfeat #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Hugo Hardianto Wijaya
Sumber : YouTube
REKOMENDASI HARI INI

Mantan Manajer Honda Beri Pesan, Harus Pastikan Francesco Bagnaia Tidak Merasa Ducati 'Jatuh Cinta' kepada Marc Marquez

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136