BOLASPORT.COM - Mantan Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha, menilai bahwa sumber daya sepak bola Indonesia tidak sehebat yang dibayangkan.
Bila berbicara tentang sepak bola Indonesia dan timnas Indonesia, ada satu kalimat lawas yang selalu didengungkan.
Kalimat itu kira-kira berbunyi seperti ini: "Dari 250 juta penduduk Indonesia masa tidak bisa mencari 11 orang hebat yang bisa main sepak bola?".
Bisa diketahui, kalimat itu muncul sebagai rasa frustasi dari masyarakat Indonesia atas prestasi memprihatinkan tim Garuda di kancah internasional.
Baca Juga: Jika Mengulang Latih Timnas Indonesia, Simon McMenemy akan Pakai Metode yang Sama
Akan tetapi, opini berbeda disampaikan oleh mantan Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha.
Ratu Tisha mengatakan bahwa sejatinya sumber daya sepak bola Indonesia tidaklah sehebat yang dibayangkan selama ini.
Dari jutaan anak muda yang punya mimpi untuk menjadi pemain profesional, hanya sedikit saja yang mampu menembus level pemain elite usia muda.
Artinya, tak banyak pemain Indonesia yang layak dan punya kemampuan untuk menjadi pemain profesional.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Paksa BAM Minta Bantuan BWF untuk Gelar Malaysia Open 2020
“Sebenarnya kita tidak bicara himpunan 250 juta orang," kata Ratu Tisha dalam diskusi virtual PRiADI dan BagiData pada awal Mei 2020, seperti dikutip Bolasport.com dari Kompas.
"Himpunan database kami pemain elite usia muda yang terdaftar terakhir itu diangka 10.500 saja. Jadi, kita bicara dari himpunan yang sangat sedikit."
Jumlah yang sudah sangat sedikit itu tentunya masih akan mengalami seleksi lagi ketika mengikuti kompetisi berjenjang baik di level domestik maupun internasional.
Setelah melalui seleksi panjang, baru nantinya akan ditemukan segelintir pemain yang layak berlaga di kancah internasional.
Baca Juga: Kini Jadi Pelatih Persib, Robert Alberts Ternyata Pernah Kalah dari Pele
Melihat kenyataan tersebut, Ratu Tisha menegaskan bahwa pengembangan talenta di usia dini menjadi titik krusial untuk mengembangkan sepak bola nasional.
Hal itu membutuhkan waktu yang lama, seperti timnas Indonesia saat ini yang merupakan buah program kerja 15 tahun silam.
Baca Juga: Rindu Berat, Lionel Messi Sudah Ngebet Ingin Main Lagi di Camp Nou
“Harus berkompetisi secara berjenjang setiap tahunnya, tidak bisa tidak," ucap Ratu Tisha.
"Jadi, nantinya mereka yang berhasil mencapai level timnas senior adalah benar-benar orang terpilih dari seleksi jenjang yang sudah mereka lalui.”
“Bukan hanya melalui satu porses instan, yang mungkin cuma bermain 10.000 jam tapi tidak ada pengalaman internasional lebih dari 50 persen,“ ucap wanita lulusan FIFA Master tersebut.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar