Tiba di Stamford Bridge pada tahun 1995, Gullit mengaku saat itu Chelsea tak berada dalam jalur untuk meraih gelar.
Namun, dia tak memungkiri bahwa dirinya menyukai tantangan dan ingin mempersembahkan trofi bagi klub London tersebut.
Baca Juga: Susah Payah Poles Pemain Masa Depan, AC Milan Siap-siap Dirampok Lagi
"Tentu saja saya tahu ketika saya bergabung, Chelsea tidak sedang menantang gelar. Tidak ada Liga Champions untuk mereka saat itu," kata Gullit, dilansir BolaSport.com dari BBC.
"Mereka bukan salah satu tim top Inggris, apalagi di Eropa. Tetapi, saya tahu ke mana klub itu ingin pergi, dan saya tahu apa yang terjadi di sepak bola Inggris, juga saya suka tantangan."
"Hal itu sama ketika saya meninggalkan Belanda untuk AC Milan. Ketika saya tiba tahun 1987, mereka tidak pernah memenangi trofi Eropa selama 14 tahun. Ketika saya pergi, saya telah memenangi dua Piala Eropa (Liga Champions)," tutur Gullit menambahkan.
Gullit membuktikan ucapannya dengan mengantar Chelsea menuju kesuksesan pada ajang Piala FA 1997.
Dia membantu klub tersebut mengamankan trofi juara untuk pertama kalinya dalam 26 tahun dengan posisi sebagai pelatih.
Saat pertama kali tiba di Chelsea, pria yang sempat dikenal dengan rambut gimbalnya itu awalnya merupakan pemain.
Tak lama kemudian, peran Gullit kemudian bergeser menjadi pelatih.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BBC, Transfermarkt.com |
Komentar