BOLASPORT.COM - Legenda timnas Belanda, Ruud Gullit, mengungkapkan bahwa satu trofi Piala FA yang dia persembahkan untuk Chelsea setara dengan satu gelar Liga Champions yang diberikannya bagi AC Milan.
Ruud Gullit merupakan salah pesepak bola legendaris, tidak hanya bagi timnas Belanda, tetapi juga bagi klub-klub besar seperti AC Milan dan Chelsea.
Usai membela beberapa klub Belanda seperti Haarlem, Feyenoord, dan PSV Eindhoven, Ruud Gullit memutuskan hijrah ke Italia.
Pada tahun 1987, Gullit bergabung bersama klub raksasa Liga Italia, AC Milan.
Baca Juga: Ruud Gullit Sebut Pemain Kunci yang Bawa Liverpool Lampaui Man City
Gullit juga pernah mencicipi bermain bersama Sampdoria saat berkarier di Italia, namun dia mendapatkan sorotan saat berseragam AC Milan.
Bersama klub berjulukan Rossoneri itu, Gullit mendulang beragam prestasi.
Dia sukses mempersembahkan tiga gelar Liga Italia, empat trofi Piala Super Italia, masing-masing dua gelar Piala Interkontinental dan Piala Super Eropa, serta dua trofi Liga Champions.
Setelah delapan tahun berkecimpung di kompetisi Italia bersama AC Milan dan Sampdoria, Gullit memutuskan untuk pindah ke Inggris dan bergabung dengan Chelsea.
Tiba di Stamford Bridge pada tahun 1995, Gullit mengaku saat itu Chelsea tak berada dalam jalur untuk meraih gelar.
Namun, dia tak memungkiri bahwa dirinya menyukai tantangan dan ingin mempersembahkan trofi bagi klub London tersebut.
Baca Juga: Susah Payah Poles Pemain Masa Depan, AC Milan Siap-siap Dirampok Lagi
"Tentu saja saya tahu ketika saya bergabung, Chelsea tidak sedang menantang gelar. Tidak ada Liga Champions untuk mereka saat itu," kata Gullit, dilansir BolaSport.com dari BBC.
"Mereka bukan salah satu tim top Inggris, apalagi di Eropa. Tetapi, saya tahu ke mana klub itu ingin pergi, dan saya tahu apa yang terjadi di sepak bola Inggris, juga saya suka tantangan."
"Hal itu sama ketika saya meninggalkan Belanda untuk AC Milan. Ketika saya tiba tahun 1987, mereka tidak pernah memenangi trofi Eropa selama 14 tahun. Ketika saya pergi, saya telah memenangi dua Piala Eropa (Liga Champions)," tutur Gullit menambahkan.
Gullit membuktikan ucapannya dengan mengantar Chelsea menuju kesuksesan pada ajang Piala FA 1997.
Dia membantu klub tersebut mengamankan trofi juara untuk pertama kalinya dalam 26 tahun dengan posisi sebagai pelatih.
Saat pertama kali tiba di Chelsea, pria yang sempat dikenal dengan rambut gimbalnya itu awalnya merupakan pemain.
Tak lama kemudian, peran Gullit kemudian bergeser menjadi pelatih.
Baca Juga: ON THIS DAY - Hijrah Suci Kaka ke Real Madrid Demi Atasi Kesulitan Finansial AC Milan
Dalam kesuksesannya mempersembahkan gelar juara bagi The Blues, pria berusia 57 tahun ini membandingkannya dengan prestasinya di AC Milan.
"Momen favorit saya adalah memenangi Piala FA. Memenangi Liga Champions untuk pertama kalinya bersama AC Milan sungguh luar biasa, tetapi jujur, itu setara dengan keberhasilan menjuarai Piala FA," tutur Gullit.
"Saya adalah pelatih baru dan Chelsea adalah klub baru dalam hal meraih trofi. Saya tidak mengharapkannya, tetapi tiba-tiba hal itu terjadi dan itu adalah waktu yang menakjubkan," ujarnya mengakhiri.
Tak lama setelah mempersembahkan gelar Piala FA, Gullit dipecat di tengah bergulirnya musim 1997-1998 saat Chelsea berada di posisi kedua klasemen sementara Liga Inggris saat itu.
Dia kemudian melanjutkan kariernya di Newcastle United, Feyenoord, LA Galaxy, dan Terek Grozny.
Gullit juga sempat mengambil peran asisten pelatih timnas Belanda.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BBC, Transfermarkt.com |
Komentar