“Jadi kami langsung protes. Kami meminta peraturan itu dibatalkan karena tidak adil,” kata Richard Mainaky kepada BolaSport.com.
"Seharusnya ya memang begitu. Kalau jadi diberikan poin, malah tidak adil bagi tim yang lain karena ini hitungannya ganda campuran. Dengan begini, posisi sudah enak untuk mengaturnya. Bisa bersaing secara murni," ucapnya.
Apabila keputusan itu tetap dilakukan tentu saja bakal merugikan tim ganda campuran Indonesia. Apalagi untuk saat ini tim ganda campuran sedang berusaha bangkit.
Jika hal itu terjadi tentu akan membuat posisi pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja lebih rawan lagi, sebab sampai saat ini posisi mereka belum aman dalam Race to Tokyo.
Untuk saat ini memang posisi Hafiz/Gloria sedang berada di peringkat ke delapan menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Hafiz/Gloria hanya terpaut 285 poin saja dari pasangan Tang Chun Man/Tse Yung Suet (Hong Kong).
Pasangan asal Hong Kong itu saat ini tengah menempati peringkat sembilan dengan raihan 60,566 poin.
Penambahan poin sedikit pun sangat berpengaruh kepada tim ganda campuran Indonesia.
Baca Juga: Liga 1 Mandek, Pemain Asing Persipura Nikmati Keindahan Alam Papua
Apalagi untuk kualifikasi para pemain masih akan berlangsung lagi dari 4 Januari sampai 2 Mei 2021. Bahkan masih ada kemungkinan terburuk dengan tergeser kualifikasi.
Meski begitu, Richard tak ingin membuat anak asuhnya lengah, ia juga tetap optimis hingga anak asuhnya bisa memenuhi target.
“Kami memang harus optimis bisa bersaing. Mereka (Hafiz/Gloria) bisa mempertahankan posisi. Saya sendiri mau mereka masuk ke posisi ketujuh biar makin aman," ujarnya.
Untuk sementara ini para pemain ganda campuran dan sektor lainnya tetap menjalani latihan di Pelatnas, Cipayung untuk menjaga kebugaran tubuh.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar