BOLASPORT.COM - Juara dunia MotoGP dua kali, Casey Stoner, mengaku ingin kembali ke MotoGP agar bisa lebih banyak terlibat serta memberi kembali ke ajang balap yang telah membesarkan namanya itu.
Durasi karier Casey Stoner sebagai pembalap MotoGP memang tidak terlalu lama dibandingkan Valentino Rossi.
Tercatat, sosok berkebangsaan Australia itu "cuma" menjadi pembalap MotoGP pada rentang tahun 2006 sampai 2012.
Meski begitu, Stoner mampu menorehkan prestasi besar berupa gelar juara pada musim 2007 dan 2011 serta menjadi salah satu pembalap legendaris.
Stoner juga masih menjadi satu-satunya pembalap Ducati yang berhasil meraih titel kampiun dunia MotoGP.
Baca Juga: Juara Kelas Berat UFC Stipe Miocic Kembali, Para Lawan Sudah Menanti
Namun, kekecewaan terhadap MotoGP yang terlalu mengistimewakan Valentino Rossi membuat Stoner menyingkir lebih cepat dari ajang balap tersebut.
Stoner memutuskan pensiun pada akhir musim 2012 bersama Honda, setelah mempersembahkan gelar juara dunia MotoGP pada tahun sebelumnya.
Pasca-pensiun, Stoner masih sempat terlibat dalam MotoGP.
Dia menjadi pembalap penguji alias test driver pada dua tim yang pernah dibela, Honda dan Ducati.
Karier barunya ini bertahan sampai tahun 2018, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk betul-betul mundur dari ingar bingar MotoGP karena kelelahan kronis.
Baca Juga: Belum Puas, Jon Jones Kembali Serang Dana White Soal Bayaran di UFC
Meski terbilang sulit, jauh di dalam hatinya, Casey Stoner masih sangat ingin kembali ke MotoGP dan terlibat lebih jauh lagi.
Stoner menilai pengetahuan dan pengalamannya sebagai pembalap juara bisa menjadi sesuatu yang diberikan kepada tim dan juga pembalap-pembalap saat ini.
"Saya masih berpikir saya punya banyak hal untuk diberikan kepada olahraga ini," ucap Stoner dalam wawancara bersama eks pembalap MotoGP yang juga rivalnya, Chris Vermeulen, untuk situs GP Australia, dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Saya tentu saja tidak akan masuk (terlalu dalam) dan memberi solusi dan sebagainya, tetapi saya tahu apa yang dibutuhkan untuk memenangi balapan dan saya tahu saya punya sesuatu untuk diberikan kembali di masa depan," kata Stoner lagi.
Saat ditanya Vermeulen mengenai peluangnya menjadi manajer tim MotoGP atau mentor bagi pembalap di masa depan, Stoner menjawab dengan alasan di balik keputusannya meninggalkan peran sebagai test rider.
"Seperti yang Anda tahu, ada peran tertentu dengan Ducati. Saya mencobanya dengan Honda pada awal karier (sebagai test rider), tetapi kemudian saya mendapat sedikit tekanan dari pembalap muda yang datang dan tidak mau ada saya di sekitarnya," ucap Stoner.
"Jadi, kami mencobanya juga dengan Ducati, tetapi tidak pernah mencapai kesepakatan. Akhirnya, kami harus menepi dari peran itu. Saya merasa tidak benar-benar memberi tim apa yang saya inginkan."
"Saya tahu apa yang diinginkan pembalap, kami bekerja sangat baik bersama. Namun, sayangnya, para pembalap tidak selalu bisa bicara."
"Seperti yang Anda tahun, dengan beberapa tim pabrikan, mereka cuma melihat data dan melihat apa yang mereka yakini akan membawa ke arah yang benar, padahal itu tidak selalu cocok dengan pembalapnya," kata Stoner lagi.
Baca Juga: Lebih Familiar, Komite Olimpiade Indonesia Sepakati Terminologi NOC
Meski sudah punya pengalaman kurang baik saat menjadi pembalap penguji, Casey Stoner belum jera untuk terlibat dalam MotoGP.
Stoner bahkan menegaskan bahwa dia sangat ingin kembali ke MotoGP andai ada kesempatan dan waktu yang tepat.
"Pada saat bersamaan, saya mungkin perlu menunggu kelelahan kronis ini berlalu, sehingga saya betul-betul bisa memberi waktu lebih ketimbang sebelumnya," ucap Stoner.
"Saat ini, saya sedang berusaha keras untuk bisa berada di sana (MotoGP) dan keluarga saya. Namun, jujur saja, saya ingin bisa terlibat sedikit lebih banyak dan mari kita lihat apa yang bisa terjadi pada masa depan MotoGP," kata dia lagi.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar