Menurutnya, hal tersebut bukanlah sesuatu yang melulu negatif dan melukai perasaannya sebagai pemain.
Terkadang cacian dan makian itu justru menjadi membantu dirinya dalam mengevaluasi pernampilannya selama bertanding di lapangan.
"Kadang kami lupa bermain di lapangan bagus atau jelek. Yang menilai masyarakat," imbuhnya.
Firman kemudian menilai bahwa menjadi pemain di masa sekarang jauh lebih sulit ketimbang di masa lalu.
Baca Juga: Ampuh di SEA Games 2019, 2 Pemain Timnas U-22 Indonesia Dinilai Layak Main di Liga Jepang
Pasalnya, cacian dan makian para suporter itu terkadang tidak hanya berhenti di lapangan saja.
Komentar negatif kini membanjiri media sosial para pemain yang dianggap tidak bermain bagus selama membela timnya.
"Kalau dulu masyarakat memaki pemain hanya di lapangan saja, sekarang di medsos," tutur Firman Utina.
"Jadi pesepak bola sekarang bukan hanya soal mentalitas di dalam lapangan, tapi juga di luar lapangan," katanya menandaskan.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | YouTube |
Komentar