Rossi gemar memboyong seluruh mekaniknya. Dua kru di antaranya bahkan sudah membantu Rossi sejak debut di kelas utama pada 2000.
Di sisi lain, Petronas SRT enggan merombak susunan mekanik mereka. Rossi memang boleh membawa mekanik sendiri tetapi tidak semuanya.
Quartararo memiliki argumen untuk meyakinkan Rossi agar mau bergabung dengan Petronas Yamaha SRT, terutama soal lingkungan kerja.
Baca Juga: Kisah Ajaib Valentino Rossi di Indonesia, Jadi Juara 1 Meski Kepala Habis Benjol
"Saya akan memberitahunya bahwa tim ini adalah sebuah keluarga," kata Fabio Quartararo, dilansir BolaSport.com dari Motorsport.
"Saya adalah orang yang ketika bekerja bisa fokus 100 persen dengan tugas saya. Jika saya harus bekerja secara maksimal dalam 10 jam, tidak masalah."
"Akan tetapi ketika saya selesai, saya senang bercanda dengan orang di sekitar saya sampai waktunya kembali untuk bekerja."
"Kombinasi profesionalisme dan suasana yang menyenangkan itulah yang mendefinisikan tim kami," ucap Quartararo menambahkan.
Baca Juga: Sudah Tahu Rasanya Pensiun, Valentino Rossi Segera Umumkan Masa Depannya di MotoGP
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | motorsport.com |
Komentar