"Bangga rasanya selama menjalani karier di bridge, kami bisa menjadi juara dunia," kata Henky saat itu.
Kesuksesan tahun 2014 itu didapatkan dengan perolehan nilai hanya beda tipis dari pasangan Amerika Serikat.
Henky/Eddy dengan 55,3 persen sementara duet AS, Lall Hemant/Milner Reese, mengoleksi 54,72 persen.
Posisi ketiga diklaim duo Polandia, Apolinary/Jacek, dengan 54,47 persen.
Nama Indonesia di cabor ini pun kian menguat. Dalam sejarah perjalanan ajang bridge dunia, Indonesia masuk kategori 5 besar dunia.
Baca Juga: Dipulangkan PB PASI, Lalu Muhammad Zohri Berlatih Sendiri di Rumah
Sebenarnya, peluang untuk menjadi juara dunia terbuka pada setahun sebelumnya, 2013.
Hanya, saat event Kejuaraan Dunia di Denpasar, Bali, Henky/Eddy menolak memperkuat Indonesia sebagai bentuk protes akibat kisruh di PON XVIII Riau 2012.
Saat itu, Sulut merasa dirugikan akibat peraturan pertandingan berubah, meski saat itu Sulut sudah mengoleksi 2 emas lewat Henky/Eddy dan Bill Mondigir/Elvita Lasut.
"Tetapi, terlepas dari itu, Indonesia patut berbangga karena akhirnya bridge lolos dan bisa dipertandingkan di Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang," kata atlet bridge Sulut, Chris Hombokau.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar