Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Henky Lasut, Sang Maestro Bridge Tanah Air Berpulang

By Ram Makagiansar - Jumat, 12 Juni 2020 | 13:20 WIB
Atlet bridge Indonesia, Henky Lasut (kanan).
TRIBUNNEWS.COM
Atlet bridge Indonesia, Henky Lasut (kanan).

BOLASPORT.COM - Atlet bridge nasional, Henky Lasut, menghembuskan napas terakhir di RSUP Kandouw, Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat (12/6/2020).

Henky Lasut, maestro cabor permainan 52 kartu Indonesia asal Sulawesi Utara itu, berpulang dalam usia 72 tahun.

Henky Lasut yang membentuk duet legendaris bersama iparnya, Eddy Manopo, sebelumnya sempat menjalani perawatan sejak awal Mei lalu.

Henky dirawat di bagian Pusat Jantung Pembuluh Darah dan Otak Terpadu RSUP Kandouw.

Baca Juga: Cara Praveen/Melati Jaga Kondisi dan Lawan Kejenuhan di Pelatnas

"Papa sebenarnya akan masuk ICU kembali setelah sempat menjalani perawatan di kamar sebagaimana juga penyampaian dokter dan perawat, namun Tuhan berkehendak lain," kata putrinya, Elvita Lasut, yang juga dikenal sebagai pebridge putri Indonesia.

Mengulas bridge Indonesia memang tak lengkap tanpa menyebut nama Henky di dalamnya.

Awalnya Henky berpasangan dengan Max Agouw sebelum dengan Eddy. Dari segudang prestasi internasional, pencapaian tahun 2014 menjadi titik puncak kiprah atlet bridge Indonesia.

Saat itu, impian Henky dan Eddy terwujud dengan menjadi juara dunia bridge di kategori pasangan senior pada Kejuaraan Dunia Bridge di China.

Baca Juga: Pada Olimpiade Tokyo 2020, Eko Yuli Irawan Bertekad Lampaui Rekor Sendiri

"Bangga rasanya selama menjalani karier di bridge, kami bisa menjadi juara dunia," kata Henky saat itu.

Kesuksesan tahun 2014 itu didapatkan dengan perolehan nilai hanya beda tipis dari pasangan Amerika Serikat.

Henky/Eddy dengan 55,3 persen sementara duet AS, Lall Hemant/Milner Reese, mengoleksi 54,72 persen.

Posisi ketiga diklaim duo Polandia, Apolinary/Jacek, dengan 54,47 persen.

Nama Indonesia di cabor ini pun kian menguat. Dalam sejarah perjalanan ajang bridge dunia, Indonesia masuk kategori 5 besar dunia.

Baca Juga: Dipulangkan PB PASI, Lalu Muhammad Zohri Berlatih Sendiri di Rumah

Sebenarnya, peluang untuk menjadi juara dunia terbuka pada setahun sebelumnya, 2013.

Hanya, saat event Kejuaraan Dunia di Denpasar, Bali, Henky/Eddy menolak memperkuat Indonesia sebagai bentuk protes akibat kisruh di PON XVIII Riau 2012.

Saat itu, Sulut merasa dirugikan akibat peraturan pertandingan berubah, meski saat itu Sulut sudah mengoleksi 2 emas lewat Henky/Eddy dan Bill Mondigir/Elvita Lasut.

"Tetapi, terlepas dari itu, Indonesia patut berbangga karena akhirnya bridge lolos dan bisa dipertandingkan di Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang," kata atlet bridge Sulut, Chris Hombokau.

Baca Juga: Asian Games 2018 - Bridge Kembali Sumbang 2 Medali Perunggu untuk Indonesia

Ketua KONI Sulut, Kolonel (inf) Theo Kawatu, ikut merasakan duka cita mendalam setelah kepergian Henky.

Apalagi, Henky direncanakan tetap akan menjadi mentor sekaligus andalan bagi bridge daerahnya di ajang PON.

"Meski sudah menjadi atlet kelas duniua, namun kalau untuk PON, Pak Henky selalu konsisten mempersembahkan medali emas untuk Sulut," kata Theo.

Selain tetap dalam lingkaran bridge, hingga akhir hayat Henky juga masuk dalam struktur KONI Sulut sebagai Wakil Ketua.

Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Diharapkan Bisa Angkat Martabat Bangsa di Piala Dunia U-20 2021

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

REKOMENDASI HARI INI

Kabar Baik Hampiri Persib Jelang Lawan Asnawi dkk di ACL 2, Pencetak Gol ke Gawang Kevin Rey Mendoza Didepak

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136