"Jadi sebelum pertandingan itu tidak ada perasaan tegang ataupun gugup bakal menghadapi bintang Eropa semacam Christian Panucci ataupun Marcel Dessaily," kata Yudi.
"Saya hanya coba bermain lepas saja karena kita tahu mereka adalah pemain kelas dunia," ujar Yudi.
Adanya perbedaan kelas yang mencolok akhirnya pertandingan berakhir dengan kemenangan telak AC Milan dengan skor 8-0.
Namun hal tersebut tak membuat Yudi berkecil hati.
Yudi justru merasa bangga mendapatkan kesempatan bermain melawan AC Milan.
Pasalnya pada era itu, AC Milan merupakan salah satu klub terbaik di Eropa.
Baca Juga: Berita Eks Persib - Mantan Pemain AS Roma Dipaksa Tonton Pertandingan Michael Essien
Hal tersebut dibuktikan dengan suksesnya anak asuh Fabio Capello menjuarai Liga Champions pada 1993-1994.
"Bukan soal skor, tapi ada kesempatan melawan tim top Eropa, bahkan dunia yang saat itu dalam masa emas adalah satu pengalaman berharga," ucap Yudi.
"Apalagi ada apresiasi dari Fabio Capello itu membuat saya sangat bangga," tutur Yudi.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Persib.co.id |
Komentar