Menurut Shin, hal ini adalah pengaruh kebintangan Son Heung-min, sehingga saat bermain di timnas Korsel, seluruh pemain lawan akan berusaha merebut bola dari Son ketimbang di Premier League.
"Karena tim lawan tentu akan berpikir menahan Son, sehingga ia tidak banyak memiliki kesempatan menembak (saat membela timnas)," kata Shin Tae-yong dalam channel Youtube Shoot for Love, yang tayang Februari 2020.
"Sedangkan di Premier League, skill individu pemain sudah merata dan bagus, maka duel 1 lawan 1 bisa membuat pemain mendapatkan kesempatan menendang lebih banyak."
"Tetapi ketika bermain di tim nasional, Son mendapat bola, maka seluruh pemain lawan ingin merebutnya. Dia akan terus dijaga setiap saat," tambahnya.
Dalam channel Youtube Shoot for Love tersebut, Shin Tae-yong memang pernah terlibat di dalamnya.
Shoot for Love adalah sebuah progam kampanye buat anak-anak penderita kanker agar terus bermimpi lewat sepak bola.
Beberapa pemain muda diseleksi dan diharapkan akan menajdi pilar timnas Korea Selatan dalam 10 hingga 15 tahun mendatang.
Tampil di acara tersebut, Shin Tae-yong menjadi pelatih dan turun langsung memimpin anak-anak terpilih tadi.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | YouTube |
Komentar