Pada Olimpiade sebelumnya, Rio 2016, skuad bulu tangkis Indonesia berhasil meraih medali emas melalui pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Pencapaian Tontowi/Liliyana pada Olimpiade Rio 2016 iniliah yang pada akhirnya memberi dorongan tersendiri bagi Praveen/Melati.
Baca Juga: Kelak, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya Akan Kalahkan Endo/Watanabe
Alih-alih merasa terbebani dengan ekspektasi publik, Praveen/Melati merasa target medali emas Olimpiade justru akan menjadi motivasi bagi mereka.
Praveen/Melati pun mengaku siap melanjutkan tradisi medali emas pada pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut.
"Ada tradisi emas dari Tontowi/Liliyana pada tahun 2016, saya dan Mely (sapaan Melati) punya keinginan untuk meneruskan tradisi emas itu," kata Praveen Jordan, dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Kami tidak melihat ini sebagai sebuah beban, tetapi ini merupakan tantangan bagi kami," ucap pebulu tangkis berusia 27 tahun tersebut.
Dibanding Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, perjuangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti untuk meraih prestasi tertinggi pada Olimpiade akan lebih berat karena persiapan mereka terganggu pandemi virus Corona alias Covid-19.
Selain ada hal-hal yang berubah saat menjalani latihan, Praveen/Melati juga kehilangan momentum dalam berkompetisi.
Baca Juga: Punya Banyak Tekanan dengan Kevin Sanjaya, Marcus Gideon Tetap Nikmati
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar