Menurut Suppo, tidak wajar ketika tim hanya memberi kesempatan satu tahun kepada pembalap debutan lalu mencopotnya tanpa mengetahui potensinya.
"Entah dia seorang Marquez atau bukan," kata Suppo menambahkan.
Suppo berpendapat bahwa Honda sebaiknya tidak merekrut Alex Marquez jika hanya ingin mencari pengganti sementara bagi Jorge Lorenzo.
"Jika mereka tidak percaya kepada dengan Alex saat dia menandatangani kontrak, masih ada Johann Zarco yang tidak memiliki tim," ujar Suppo lagi.
"Saya pikir Zarco mau menerima kontrak selama setahun dan Alex juga sudah memiliki kontrak di Moto2, jadi dia tidak benar-benar membutuhkan tunggangan."
Baca Juga: Pol Espargaro adalah Juru Selamat Honda dari Martabat yang 'Hancur' karena Marc Marquez
Tak hanya soal Alex Marquez, Livio Suppo juga mengkritik keputusan Honda dalam mengelola para pembalapnya di MotoGP.
Suppo menyebut tidak ada langkah Honda yang berhasil sejak dirinya dan Shuhei Nakamoto (mantan Presiden Honda Racing Corporation) mundur dari jabatan pada 2017.
"Sejak Nakamoto dan saya pergi, selain Marc yang sudah ada di sana, semua yang mereka lakukan tidak pernah sukses besar," tutur Suppo.
"Kisah Jorge adalah sebuah bencana, begitu juga ketika mereka melepas Dani Pedrosa dan membiarkannya menjadi pembalap penguji KTM."
Baca Juga: MotoGP Makin Kencang, Anehnya Rekor Lap Tercepat Belum Pecah Sejak Tahun 70an
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | motosprint.corrieredellosport.it |
Komentar