“Sehari latihan fisik di sini (gym), sehari di lapangan. Kami sering latihan menendang juga karena dibantu oleh dua kiper muda (Zul dan Rizky),” ucapnya.
Berbekal pengalaman, terkadang Javlo berinisiatif menambah beberapa motede latihan di luar anjuran pelatih.
“Saya sudah berusia 30 tahun dan punya pengalaman bermain di level tertinggi. Dari situ tentu bisa menjadi acuan tentang bagaimana kami berlatih,” ungkapnya.
Berlatih dan berlatih menjadi sara pelampiasan Javlon karena tak bisa pulang ke kampungnya dan terlebih rasa bosan hanya berdiam diri di rumah.
Baca Juga: Gelandang Borneo FC Ini Paling Merindukan Sosok Diego Michiels
“Di rumah sangat-sangat bosan. Untuk mengisi waktu, saya banyak menonton film dan membaca buku. Akhir-akhir ini karena situasi di Samarinda sudah membaik, beberapa kali saya pergi ke pusat perbelanjaan,” ujarnya.
Ia berharapa kompetisi bisa bergulir pada waktunya agar bisa membawa timnya bersaing di kasta teratas sepak bola Indonesia.
"Ya, kalau harapan saya tentu secepatnya. Kalau bisa September atau mungkin Agustus,” ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Borneofc.id |
Komentar