“Untuk persiapan biasa saja tidak ada yang spesial lawan juga teman sendiri. Kedua partnernya kan nanti diacak. Semua pasti ketemu,” kata Herry IP saat dihubungi.
Menurut pria yang akrab disapa Herry IP, dengan diacaknya partner dari pemain junior ataupun senior diharapkan para atlet bisa saling belajar.
Tentu bukan tanpa alasan dengan diaccaknya atlet muda dan senior, menurutnya itu adalah salah satu cara agar program regenerasi bisa terus berjalan.
“Sebenarnya setiap hari partner juga jarang asli acak terus. Diacak tujuannya regenerasi bisa naik untuk pemain muda,” ujar Herry IP.
"Bagi pemain muda, mereka bisa menambah pengalaman, bagaimana penempatan bola dan lainnya. Mereka kan main dengan pemain levelnya lima besar dunia, jadi bisa cepat belajar," katanya.
Sementara untuk pemain senior, pelatih dengan julukan Naga Api itu berharap turnamen ini bisa menjadi ajang untuk belajar mengatasi situasi diluar kendali mereka.
Baca Juga: Perangi COVID-19, Persebaya Surabaya Bagikan Beras 1 Ton untuk PKL
Apalagi, tampil dengan partner berbeda bahkan mereka bisa bertemu partner aslinya, tentu saja hal itu diharapkan jadi pembelajaran yang luar biasa untuk pemain.
"Mungkin kalau sama pemain junior, mereka lebih banyak salah atau error. Oleh karena itu harus belajar sabar dan mengatasi itu. Jadi, semua saling dapat belajar," tutur Herry IP.
PBSI juga tidak tanggung-tanggung memberikan hadiah untuk para pemain yang berhasil menang.
PBSI telah menyediakan total hadiah sebesar Rp 100 juta, yang mana pemenang pertama mendapat Rp 50 juta, runner-up Rp 25 juta dan sisanya akan berikan pada peringkat ketiga sampai keenam.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar