Djokovic kemudian mengungkapkan rasa penyesalannya atas kompetisi yang berlangsung tidak sesuai dengan rencana.
"Kami merencanakan turnamen saat virus telah menurun, dengan kondisi seperti ini tuan rumah percaya Tour bisa dijalankan," ujar Djokovic.
"Sayangnya, virus masih ada, dan ini adalah kenyataan bahwa kita harus belajar untuk mengatasinya," ucap Djokovic.
Padahal, awalnya dia menyelenggarakan turnamen dengan niat untuk menyampaikan pesan solidaritas atas situasi dunia yang saat ini juga sedang berjuang melawan pandemi.
"Semua yang kami lakukan sebulan terakhir, kami lakukan dengan niat tulus. Turnamen ini kami maksudkan menyampaikan pesan solidaritas untuk seluruh dunia," kata Djokovic.
Baca Juga: Laga Anthony Joshua vs Kubrat Pulev Kemungkinan Bisa Dihadiri Penonton
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Theguardian.co.uk |
Komentar