"Yang pasti, satu pilihan yang tidak mudah yang harus dilakukan," kata Rahmad Darmawan dilansir Bolasport.com dari Tribun Jatim.
"Tapi menurut saya, kalau melakukan proses degradasi tidak fair," tutur juru taktik yang akrab disapa RD tersebut.
RD berpendapat bahwa wacana penghapusan degradasi akan sesuai dengan format Liga 1 2020 yang juga akan berganti.
Seperti diketahui, kompetisi musim ini tampaknya akan dilanjutkan dengan memusatkan seluruh pertandingan di Pulau Jawa.
Baca Juga: On This Day - Piala Dunia 2014, Saat Luis Suarez Jadi Vampir dan Uruguay Bikin Italia Tersingkir
Hal itu dilakukan untuk mengurangi risiko penularan virus corona karena banyaknya perpindahan pemain dari satu kota ke kota lain.
"Karena tim-tim non Jawa mereka tidak bisa bermain di kandangnya, masak kami tega memaksa mereka memenuhi tuntutan aturan degradasi," sebut mantan pelatih timnas U-23 Indonesia itu.
"Kecuali kalau pertandingan full kompetisi dengan dilanjutkan home away di kandang masing-masing, itu harus menurut saya."
Baca Juga: Pemain ini Bocorkan Bedanya Sepak Bola Indonesia dengan Liga Serbia
"Saat ini buat tim non Jawa dan mainnya tidak di kandang dia dan harus aturannya seperti itu (degradasi) kan kasihan," ujarnya lagi.
Tak hanya itu, RD juga mendukung kebijakan untuk mengikutsertakan para pemain timnas U-19 Indonesia dalam kompetisi.
Para pemain tersebut hendak dipersiapkan untuk menghadapi Piala Dunia U-20 2021 yang akan digelar di Indonesia.
"Intinya itu kami siap mendukung, di Madura (United) juga cukup banyak pemain usia dini," pungkas Rahmad Darmawan.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar