Sementara itu, Krawietz dikenal sebagai "mata" dari Klopp karena kemampuannya dalam menganalisis pertandingan dan kemampuan lawan.
Kinerja tiga serangkai tersebut terbukti ampuh setelah pada musim pertama Klopp di Liverpool, tim asuhannya mampu lolos ke babak final Liga Europa.
Semusim berselang, tepatnya pada 2016-2017, kolaborasi ketiga orang hebat itu kembali membuahkan hasil dengan membawa Liverpool finis di peringkat empat besar.
Kegilaan Klopp dan dua rekannya semakin terlihat setelah pada musim 2017-2018 mampu membawa Liverpool lolos ke babak final Liga Champions.
Baca Juga: Tenang Fan Liverpool, Juergen Klopp Sudah Siapkan Rencana Gila untuk Rayakan Gelar Juara
Namun, Jordan Henderson dkk harus mengakui keunggulan Real Madrid di laga final.
Bak gayung bersambut, kekalahan Liverpool di final Liga Champions rupanya hasil dari perpisahan Klopp dengan Buvac.
Tanpa alasan yang jelas, hubungan kerja sama antara Klopp dan Buvac harus berakhir pada April 2018.
Pada awal musim 2018-2019, Klopp mulai mencari pengganti untuk mengisi posisi Buvac.
Pilihan pun jatuh ke seorang pria asal Belanda bernama Pep Ljinders.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BBC |
Komentar