"(Ketika memikirkan itu) semangat saya hampir lenyap," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Syarat bagi Valentino Rossi agar Bisa Kalahkan Marc Marquez di MotoGP
Kini perlahan semua derita yang dialami Momota kian menghilang.
Pemain kelahiran Kagawa kemudian menatap penghelatan Olimpiade Tokyo 2020 dengan latihan keras.
Namun, kompetisi multi-event internasional itu mengalami pembatalan penyelenggaraan.
Mengetahui Olimpiade ada pembatalan, Momota merasa kesal.
"Saya hanya memiliki waktu enam bulan setelah operasi (sebelum tanggal Olimpiade sebenarnya)," tutur Momota.
"Saya tidak punya waktu untuk bersantai. Saya selalu mencoba memberikan segalanya setiap hari. Jadi sulit untuk menjadikan perasaan saya berpikir perlu berbuat lebih banyak," katanya melanjutkan.
Meski begitu, semangat Momota tidak surut untuk meraih medali emas Olimpiade.
"Saya akan melakukan yang terbaik setiap hari untuk mencapai tujuan. Saya tidak mau membuat alasan tidak bisa menjadi terbaik karena suatu hal."
Baca Juga: PBSI Home Tournament - Praveen/Melati Lolos Duluan ke Perempat Final
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Olympic Channel |
Komentar