Tak hanya itu, Syarif Alwi juga mengatakan bahwa memang sebenarnya metode tes PCR (Polymerase Chaine Reaction) lebih efektif dalam melihat infeksi virus corona dari pada tes cepat.
Namun untuk melakukan PCR tentu tidak mudah, karena biaya yang harus ditanggung cukup mahal untuk sekali tes.
Sehingga Syarif pun mengaku akan sangat menyambut baik apabila ada bantuan dari Kementerian Pemuda dan olahraga (Kemenpora) untuk pengetesan tersebut kalau ada.
“Maunya kami memang lebih bagus kalau semuanya melalui tes PCR,” ucapnya.
Tetapi untuk meminimalisir penyebaran virus corona, tim dokter PSSI telah mempersiapkan protokol kesehatan yang harus diterapkan para pemain hingga ofisial timnas U-16.
Bahkan tak hanya itu, PSSI juga telah mempersiapkan hal buruk jika hal yang tak diinginkan terjadi.
Seperti, jika ada satu orang yang ternyata reaktif dalam pengujian cepat, dia akan dites swab dan diisolasi di salah satu kamar hotel.
Tentu saja ruangan itu nantinya bakal berada di lantai yang berbeda dengan skuat timnas, bahkan jika hasilnya positif para pemain, pelatih, hingga ofisial akan kembali melakukan tes.
“Kami sudah menyiapkan sekitar lima ruangan di hotel untuk tempat isolasi di lantai berbeda. Demi mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kami pun meminta kepada pihak hotel untuk menyiapkan satu lift khusus bagi timnas,” ujarnya.
“Kemudian, ada aturan para pemain tidak boleh meninggalkan penginapan. Semua ini masuk dalam protokol kesehatan yang sudah disusun,” tutur Syarif Alwi.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |