"Katika kami masih bicara kalah dan menang, berarti kita menyukai sepak bola sebatas gengsi dan ikut-ikutan," ucap Achsanul.
"Ketika kita saling bulli karena perbedaan, berarti kita menyukai sepak bola sebatas emosi dan gagah-gagahan," tuturnya.
Sementara itu, terkait kelanjutan kompetisi, pria yang sering disapa AQ ini berharap PSSI tak memaksakannya.
Seperti diketahui, PSSI telan menjadwalkan kompetisi akan dilanjutkan pada Oktober mendatang.
Dalam hal ini, Achsanul memiiki pandangan lain.
Apabila pandemi covid-19 belum berakhir, maka kompetisi juga belum bisa dilanjutkan.
Baca Juga: Pulang Kampung, Kiper Madura United Mendadak Jadi Motivator Anak Sekolah
Terlalu riskan jika melanjutkan kompetisi di tengan pandemi covid-19.
Ia menginginkan sepak bola dicintai dengan apa adanya bukan karena ada apanya.
"Cintailah sepak bola apa adanya. Jangan memaksakan jika belum bisa," kata Achsanul.
"Jangan ubah aturan jika belum lazim, jangan dimainkan jika belum saatnya. Naik haji itu rukun Islam. Tapi, bisa ditunda jika belum memungkinkan, itulah serial kehidupan agar tidak menjadi malapetaka dan tetap berguna bagi banyak orang," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | maduraunitedfc.com |
Komentar