Padahal itu sangat diperlukan untuk memberikan kepastian kepada semua stakeholder sepak bola.
Kata Azrul Ananda, keputusan untuk melanjutkan Liga 1 di tengah situasi yang serba tidak pasti justru akan menambah resiko dan beban bagi klub.
"Saat ini, energi pemerintah dan seluruh elemen bangsa fokus pada melawan pandemi Covid-19. Belum ada tanda-tanda pandemi ini kapan akan berakhir," kata Azrul Ananda.
"Terlebih situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik). Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktifitas sepak bola di semua tingkatan."
Baca Juga: Sebelum Ada Pemain Timnas U-19 Indonesia, Ini Gelandang Andalan Garuda Select
"Pertimbangan-pertimbangan teknis terkait ketidaksetujuan ini sudah pernah kami sampaikan. Terima kasih," tutup Azrul Ananda
Persik Kediri juga memiliki sikap yang sama dengan Persebaya Surabaya dan Barito Putera.
Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafaqih, mengatakan keputusan melanjutkan Liga 1 di tengah pandemi Covid-19 sangat beresiko.
Menurutnya, penghentian Liga 1 2020 adalah keputusan yang terbaik.
Hal tersebut karena kurva pasien positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat setiap harinya.
Baca Juga: Jordan Henderson: Gelar Liga Inggris Liverpool untuk Steven Gerrard
Abdul Hakim Bafaqih tidak menutup mata atas kerja keras yang sudah diupayakan PSSI agar Liga 1 musim ini dilanjutkan.
Oleh karena itu, ia berharap PSSI bisa benar-benar menerapkan protokol kesehatan dalam lanjutan Liga 1 2020.
"Kompetisi di tengah pandemi sangat beresiko. Apalagi pandemi Covid-19 di Indonesia belum tampak melandai. Jangkan melandai, titik puncaknya saja belum selesai," kata Abdul Hakim Bafaqih.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar