“Jadi kalau misalnya PSSI ingin berhubungan dengan PUPR, mungkin tak akan direspon. Sebelum menjawab PSSI, mereka (PUPR) akan menunggu dulu apa kata Kemenpora,” kata Gatot dilansir Bolasport.com dari Warta Kota.
“Memang tidak ada aturan tertulisnya, tapi etikanya ya harus bicara baik-baik dengan pemerintah. Kami akan bangun ini, itu. Jangan kami dilompati begitu saja,” ujarnya.
Perdebatan itu kemudian mendapat sindiran dari pengamat sepak bola, Akmal Marhali.
Akmal menyebut gaya komunikasi kedua belah pihak itu sebagai gaya komunikasi pejabat yang tidak mau saling mengerti.
Baca Juga: Acara Televisi yang Mengubah Karier Juergen Klopp
Karena saling berlomba mencari gengsi, PSSI dan Kemenpora akhirnya sulit berkoordinasi dengan baik dalam program-programnya.
"Inilah gaya komunikasi pejabat-pejabat kita, mereka ingin curi start duluan kemudian mencapai simpati publik," ucap Akmal dikutip Bolasport.com dari Warta Kota.
"Pada akhirnya bukan simpati yang didapat, tapi malah dimaki karena komunikasinya nggak nyambung."
"Padahal komunikasi itu sudah mudah, harusnya miskomunikasi ini tidak menjadi jajanan pejabat publik ke media," sambungnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | wartakota.tribunnews.com |
Komentar