Mengingat banyak pemain juga cukup kesulitan terutama dalam hal finansial di tengah situasi darurat ini.
"Kami sebagai pemain yang bekerja di tim Persebaya, hanya bisa menjalankan apa yang diinstruksikan manajemen," tutur Bayu dikutip Bolasport.com dari Surya.
"Tapi andaikan ada perubahan atau pertimbangan lain nantinya, semoga bisa memberikan yang terbaik bagi semua pihak," tambah pemain jebolan tim kompetisi internal Persebaya itu.
Sebelumnya, presiden Persebaya, Azrul Ananda, mengungkapkan bahwa melanjutkan kompetisi di tengah pandemi Covid-19 merupakan sebuah ironi.
Baca Juga: Hasil PBSI Home Tournament - Adnan/Mychelle Melaju ke Semi Final
Sebab banyak daerah di Indonesia masih sibuk untuk menghentikan laju penyebaran virus corona.
"Saat ini, energi pemerintah dan seluruh elemen bangsa fokus pada melawan pandemi Covid-19. Belum ada tanda-tanda pandemi ini kapan akan berakhir," kata Azrul Ananda dilansir Bolasport.com dari laman resmi klub.
"Terlebih situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik)."
"Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktifitas sepak bola di semua tingkatan," tandas Azrul.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | surabaya.tribunnews.com |
Komentar