BOLASPORT.COM - Pemain Persebaya Surabaya, Bayu Nugroho, berharap timnya bisa mempertimbangkan kembali sikap yang tak setuju pada PSSI untuk melanjutkan Liga 1 2020.
Persebaya Surabaya termasuk dalam tiga klub Liga 1 2020 yang tidak setuju pada keputusan PSSI untuk melanjutkan kompetisi.
Selain Persebaya, Barito Putera dan Persik Kediri juga menilai bahwa keputusan melanjutkan liga di tengah pandemi COVID-19 sangat berbahaya.
Pasalnya, keselamatan pemain dan ofisial tim menjadi sesuatu yang dipertaruhkan.
Baca Juga: Juergen Klopp Waspadai Peluang Man United di Liga Inggris Musim Depan
Sikap manajemen Persebaya itu kemudian menuai banyak respon, salah satunya dari pemain Bajul Ijo, Bayu Nugroho.
Menurut Bayu, sebagai bagian dari tim, dirinya akan mematuhi semua keputusan manajemen.
Bayu beranggapan bahwa pihak manajemen sudah mempertimbangkan dengan matang sebelum akhirnya mengeluarkan rilis tersebut.
Meski begitu, Bayu tetap berharap ada pihak manajemen masih membuka ruang untuk mempertimbangkan ulang keputusannya.
Baca Juga: Piala AFC - Eks Striker Persija Masuk dalam 5 Pemain Terbaik Penentu Kemenangan Dramatis
Mengingat banyak pemain juga cukup kesulitan terutama dalam hal finansial di tengah situasi darurat ini.
"Kami sebagai pemain yang bekerja di tim Persebaya, hanya bisa menjalankan apa yang diinstruksikan manajemen," tutur Bayu dikutip Bolasport.com dari Surya.
"Tapi andaikan ada perubahan atau pertimbangan lain nantinya, semoga bisa memberikan yang terbaik bagi semua pihak," tambah pemain jebolan tim kompetisi internal Persebaya itu.
Sebelumnya, presiden Persebaya, Azrul Ananda, mengungkapkan bahwa melanjutkan kompetisi di tengah pandemi Covid-19 merupakan sebuah ironi.
Baca Juga: Hasil PBSI Home Tournament - Adnan/Mychelle Melaju ke Semi Final
Sebab banyak daerah di Indonesia masih sibuk untuk menghentikan laju penyebaran virus corona.
"Saat ini, energi pemerintah dan seluruh elemen bangsa fokus pada melawan pandemi Covid-19. Belum ada tanda-tanda pandemi ini kapan akan berakhir," kata Azrul Ananda dilansir Bolasport.com dari laman resmi klub.
"Terlebih situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia. Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik)."
"Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktifitas sepak bola di semua tingkatan," tandas Azrul.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | surabaya.tribunnews.com |
Komentar