Meski akan mendapat keringanan transportasi dari PSSI, tim-tim luar Jawa tetap akan kehilangan atmosfer home-base dan dukungan suporter.
Hal itu belum menghitung kemungkinan pemain yang terpaksa berpisah dari keluarganya sehingga bisa mempengaruhi kondisi mental.
"Kalau bicara operasional sebenarnya lebih hemat ada sentralisasi," tutur Ruddy dilansir Bolasport.com dari Kompas.
Baca Juga: Bundesliga 2019-2020, Musim Bergelimang Rekor
"Kalau dari asas keadilan, ya mungkin tidak adil karena sepak bola seharusnya tidak seperti ini (ada tandang dan kandang)."
"Namun, situasinya sekarang kan tidak normal," kata GM asal Madiun tersebut.
Ruddy tak bisa menampik bahwa sentralisasi menjadi cara paling efektif untuk mengurangi penyebaran virus corona di dunia sepak bola.
Mengingat, Indonesia tidak seprti Inggris atau Italia yang wilayahnya kecil dan tidak terpisahkan laut yang luas.
Baca Juga: Mourinho Justru Bangga dengan Pertengkaran Lloris dan Son Heung-min
Kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan tentu sangat berpengaruh pada risiko keselamatan pemain dan kondisi keuangan klub.
Oleh sebab itu, Ruddy tetap yakin jika sentralisasi Liga 1 2020 tetap menjadi pilihan terbaik, ditambah sarana prasarana di Pulau Jawa sudah semakin baik.
"Alhamdulillah di Jawa sendiri jalan tol-nya sudah memadai, transportasinya bagus-bagus, bahkan ada bus yang punya fasilitas istirahat rebahan juga," tukasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar