Joko kemudian mengibaratkan dirinya sebagai panglima perang yang ingin meraih kemenangan dalam sebuah peperangan.
Jika tak bisa, maka panglima itu akan terus berjuang hingga rela mengorbankan nyawanya.
"Sekali lagi, saya sebagai panglima, saya ingin perang. Karena panglima nggak mungkin ingin di rumah, ingin santai, panglima itu menang atau mati, jiwa kita itu saja," kata Joko Susilo.
Kendati sangat berapi-api, Joko Susilo memahami keputusan yang diambil oleh manajemennya.
Baca Juga: PBSI Home Tournament - Tegar Siap Tampil Berani Jika Hadapi Pemain Senior
Dia yakin bahwa pihak manajemen sudah melakukan pertimbangan yang matang sebelum mengambil sikap menolak kelanjutan Liga 1 2020.
"Tentunya managemen mempertimbangkan segala sesuatunya, itu di luar dari kami (tim pelatih), itu ranahnya manajemen," jelas pelatih asal Cepu, Jawa Tengah itu.
Joko sendiri mengaku sudah menyiapkan beberapa program tim untuk menyambut kembalinya Liga 1 2020.
Sehingga, bila nanti ada perubahan sudut pandang dari manajemen, timnya sudah siap kembali bertanding.
"Kami dari pelatih, semua opsi rencana sudah dibuat, tinggal nanti kami menunggu instruksi dari manajemen," pungkasnya.
Editor | : | Hugo Hardianto Wijaya |
Sumber | : | surabaya.tribunnews.com |
Komentar