Kemampuan bertarung Masvidal perlahan mulai menarik perhatian dari beberapa pelatih MMA di Miami. Tim American Top Team yang akhirnya memutuskan mendidik Masvidal.
Masvidal lalu menerima tawaran dari salah satu tim MMA terbesar di Amerika Serikat itu.
Saat direkrut American Top Team, Masvidal tidak mencoba mencari pekerjaan yang tetap demi mendapat uang. Namun, dia memilih fokus mengejar mimpinya menjadi petarung MMA papan atas.
Akibatnya, Masvidal sering kehabisan uang. Dia juga kesulitan menemukan tempat tinggal karena kesulitan membayar sewa apartemen.
"Ketika dia bangkrut, tak punya uang karena pengangguran, waktunya justru dihabiskan di gym daripada bekerja. Perjudian yang gila," tutur pelatih American Top Team, Mike Brown.
"Pasti, orang-orang akan merasa stres. Tetapi, dia bisa bertahan, hebat. Tidak semua orang bisa melakukannya," ucap Brown.
"Dia sampai rela tidur di gym. Dia begitu terbentuk dalam dunia yang keras," ujar Brown.
Pria 35 tahun itu ternyata juga sempat tidur di tempat parkir sekitar gym American Top Team seperti gelandangan. Namun, Masvidal tak mau ambil pusing.
Baca Juga: Taufik Hidayat dan Pelatih China asal Indonesia Beri Pesan untuk Lin Dan
Dia tidak malu demi mengejar mimpi jadi petarung UFC.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Sun |
Komentar