BOLASPORT.COM - Leroy Sane belum 100 persen sah menjadi pemain Bayern Muenchen, tidak sebelum ia mengenakan kostum berwarna merah dan merasakan panasnya atmosfer Allianz Arena dan Bundesliga.
Tetapi, ketika penyerang yang menghabiskan empat musim bersama Manchester City tersebut kembali ke Jerman dan mulai menyebut Allianz Arena sebagai “rumah”, pemain berusia 24 tahun itu akan diberi kesempatan untuk menciptakan sejarah baru dan menjadi legenda super bagi klub.
Bersama Serge Gnabry, Leroy Sane akan mengambil momentum untuk membentuk duo legendaris baru yang masih panas-panasnya dari oven.
Duet itu bakal mengisi sepatu kosong yang sebelumnya dikenakan Franck Ribery dan Arjen Robben.
Baca Juga: Bundesliga 2019-2020, Musim Bergelimang Rekor
Duet aduhai Bayern Muenchen yang tersohor dan dijuluki Robbery itu menyiksa pihak lawan baik di dalam negeri maupun di Eropa selama lebih kurang dalam
satu dekade terakhir.
Kedengarannya seperti puncak Gunung Everest untuk didaki bagi Leroy Sane.
Dalam beberapa hal, anggapan itu memang benar.
Akan tetapi, setengah dari perjalanan telah ditempuh karena pemain timnas Jerman itu memiliki rekan setim kelas dunia lain yang telah menunggunya di Allianz Arena.
Figur itu adalah Leroy Sane, pemain yang memenangi penghargaan Pemain Terbaik Tahun 2019 pada musim pertamanya di Bayern Muenchen.
Kalau Arjen Robben dan Franck Ribery membentuk Robbery, Leroy Sane dan Serge Gnabry mungkin juga bisa menciptakan duet Sa-Bry.
Bagaimana siasat Sa-Bry untuk mendominasi Jerman dan Eropa di musim depan?
Baca Juga: Dua Legenda Bundesliga yang Gantung Sepatu Akhir Musim Ini
Berpengalaman di Usia Muda
Hanya lima tahun yang lalu, Serge Gnabry tidak berada di level yang memenuhi standar untuk bermain bagi tim seperti West Brom besutan pelatih Tony Pulis.
Sekarang, penyerang Bayern ini telah berubah menjadi mesin gol dan pencetak assist yang produktif.
Torehan 20 gol dan 13 assist dari 42 pertandingan di seluruh kompetisi menjadi bukti nyata kematangan pemain berumur 24 tahun tersebut.
Sane memang tidak sekuat Gnabry di sepertiga akhir area permainan.
Namun, sebagai pemain yang telah mengasah kemampuan dan bersaing memperebutkan tempat di tim utama bersama pemain kelas dunia
selama empat tahun, kepindahan ke Bayern Muenchen dan beradaptasi di sana bukanlah perkara sulit.
Baca Juga: Selamat Datang Lagi di Bundesliga, Arminia Bielefeld!
Serupa tetapi Tak Sama
Akan tidak mudah untuk mengukur dengan tepat perbandingan Sa-Bry dengan Robbery.
Meskipun hal itu masih akan terus dilakukan oleh banyak orang, tetapi dua pemain internasional Jerman tersebut telah meletakkan satu kakinya masing-masing di depan gerbang keabadian stan Allianz Arena.
Menuju ke sana bukanlah perkara mudah bagi Robben dan Ribery dan akan begitu pula halnya bagi Gnabry dan Sane.
Akan tetapi, memiliki dua penyerang kelas dunia dari negara sendiri bermain bersama dalam satu tim adalah satu faktor penentu dan cukup penting di sebagian besar tempat di planet ini.
Apalagi di suatu tempat dengan nilai patriotisme yang sedemikian kuat dan hiper-lokal seperti Bavaria.
Mereka masih harus membenamkan diri dalam budaya Bavaria seperti yang telah dilakukan banyak dari pendahulunya, tetapi keduanya secara tidak terbantahkan sudah memiliki keunggulan.
Hanya sedikit keraguan terhadap mereka dalam memenuhi harapan yang standarnya telah ditetapkan lebih dari satu dekade sebelumnya oleh Robbery.
Tetapi, untuk benar-benar memiliki dampak yang bertahan lama di Bayern Muenchen dan bahkan melampaui para pendahulunya, Sa-Bry harus
terlebih dahulu menjadi benteng perwujudan mental Mia San Mia mereka.
Artikel ini kami hadirkan kepada para Bolasporter melalui kerja sama eksklusif Kompas.com dan BolaSport.com dengan Bundesliga.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Bundesliga |
Komentar