BOLASPORT.COM - Legenda tinju kelas berat, Mike Tyson (Amerika Serikat) memiliki relasi secara personal maupun profesional dengan Donal Trump selama lebih dari 30 tahun.
Donal Trump yang kini merupakan Presiden AS pernah menjadi penasehat keuangan Mike Tyson pada 1980-an.
Donal Trump juga pernah menunjukkan dukungannya untuk Mike Tyson setelah sosok berjulukan Si Leher Beton tersebut dihukum penjara karena kasus pemerkosaan.
Adapun Tyson mendukung Trump untuk menjadi Presiden AS pada pemilihan umum 2016.
Baca Juga: Ketika Mike Tyson Ditodong Pistol agar Mau Berfoto dengan Penggemar
Tyson diklaim telah memainkan peran penting sebagai bagian dari tim sukses untuk mengamankan voting kepada Trump.
Trump pernah mengeluarkan 11 juta dolar AS (Rp 158 miliar) untuk mensponsori pertarungan Mike Tyson-Michael Spinks.
Ketika Mike Tyson menjadi salah satu bintang olahraga terbesar di dunia pada 1980-an, Donald Trump dapat melihat potensi dolar dan ingin mengetahui tentang atraksi tersebut.
Dia menjadi tuan rumah beberapa pertarungan awal Tyson di Trump Plaza di Atlantic City.
Tetapi, setelah Iron Mike memenangkan gelar kelas berat pertamanya atas Trevor Berbick pada tahun 1986, sebagian besar pertarungannya berlangsung di Las Vegas.
Trump selanjutnya bertekad untuk dapat menggelar pertarungan yang tak perlu kembali ke Pantai Timur dan berhasil.
Pada Oktober 1987, untuk pertama kalinya dalam enam pertarungan, Tyson kembali ke Atlantic City dan menyingkirkan Tyrell Biggs.
Tiga bulan kemudian, Trump kembali menjadi sponsor karena Tyson menghancurkan Larry Holmes.
Pertarungan ini tidak terjadi di Trump Plaza, mereka ditahan di Atlantic City Conveon Hall yang terkenal dan Trump, seperti yang selalu dia sukai, memiliki namanya dalam segala hal.
Setelah Tyson menaklukkann Tony Tubbs di Tokyo, pertandingan impian dengan Michael Spinks banyak dilihat sebagai juara kelas berat yang sebenarnya.
Baca Juga: Misteri Mike Tyson, Mengapa Tidak Ada yang Tahu Siapa Ayah Kandungnya?
Donald Trump menolak untuk membiarkan pertarungan di Las Vegas, Dia membayar biaya 11 juta dolar AS untuk menjadi tuan rumah di Atlantic City.
Penonton berkapasitas lebih dari 22.000 menyaksikan Mike Tyson mengalahkann Spinks dalam 91 detik saat Trump menghasilkan jutaan dolar.
Pertarungan itu menghasilkan lebih dari 12 juta dolar AS (Rp 173 miliar) dan Trump depan mendapat setidaknya 15 juta dolar AS (Rp 216 milar) dari kasino hari itu.
Itu merupakan pertarungan pertama Tyson yang menghasilkan 100 juta dolar AS (Rp 1,4 triliun).
Sehari sebelum pertarungan Spinks, Donald Trump pergi untuk mengucapkan dukungan kepada Mike Tyson.
Tyson saat itu mengatakan kepadanya bahwa dia ingin berbicara dengan Trump setelah pertarungan.
Pada saat itu, Tyson terlibat dalam gugatan dengan manajernya, Bill Cayton karena Cayton menerima sepertiga dari pendapatan Tyson di dalam atau di luar ring.
Cayton telah mengambil alih sebagai manajer Tyson pada 1988 setelah kematian mantan manajer Iron Mike, Jimmy Jacobs.
Baca Juga: Mantan Pelatih Mengakui Kesalahannya kepada Mike Tyson Setelah 30 Tahun
Trump meminta bantuan Donald Trum sebagai penasihat keuangan yang dikonfirmasi Trump kepada New York Times pada 9 Juli 1988.
"Mike Tyson telah meminta saya dan saya telah setuju berkenaan dengan keputusan masa depan tentang karier Mike Tyson," ucap Trump.
"Saya merasa gugatan Mike Tyson adalah sangat bagus. Kontrak itu berat dan tidak adil. Jika Mike tahu Jim Jacobs tidak akan ada, bahwa dia sakit parah, saya tidak percaya dia telah menandatangani kontrak ini. Hubungannya dengan Jim Jacobs, bukan Bill Cayton."
Dalam sebuah buku 2005 yang ditulis oleh mantan reporter New York Times, Tim O'Brien, "TrumpNation: The Art of Being the Donald," Donald Trump mengatakan bahwa hubungan antara dirinya dan Mike Tyson menjadi sedikit tegang.
Saat itu, Tyson menuduhnya berselingkuh dengan Robin Givens.
Sebagai catatan, Trump tidak pernah mengungkapkan jawabannya.
Hubungan profesional antara Trump dan Tyson berakhir hanya beberapa bulan. Tetapi segala sesuatunya tidak akan menjadi seburuk ketika Tyson mendukung Trump selama proses pemilihan Presiden AS pada 2016.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | sportscasting.com |
Komentar