Oleh karena itu apabila Liga 1 lanjut dari pemain hingga semua yang berangkutan di stadion dipastikan harus bebas dari Covid-19 terlebih dahulu.
Bahkan Ketua Gugus Tugas menegaskan PSSI harus membuat protokol kesehatan dengan sungguh-sungguh jika masih memaksakan Liga 1 digelar Oktober mendatang.
Baca Juga:
- Persiraja Banda Aceh Rencanakan Gelar Uji Coba Sebelum Liga 1 Kembali Bergulir
- Paul Aro Ikuti Jejak Bima Sakti Jadi Pemain Indonesia yang Dikontrak Profesional oleh Klub Swedia
Hal itu tak lepas dari ketakutan akan adanya kluster baru penyebaran Covid-19, jika penerapan protokol kesehatan tidak dilakukan dengan ketat.
“Kalau seandainyya PSSI menyelenggarakan kompetisi dengan catatan seluruh pemain, wasit, semua termasuk suporter yang ada di dalam satu area itu dilaksanakan PCR test dan semua harus negatif,” ujarnya.
“Kemudian seluruhnya dikarantina dan tak boleh berhubungan dengan siapapun juga. Artinya dalam kondisi aman. Kalau tidak ada yang positif Covid-19, itu paling tidak pemeriksaan tidak bisa sekali saja,” ucap Doni.
Aturan paling utama apabila kompetisi akan dimulai adalah dengan dilakukannya swab test kepada semua orang yang berangkutan, bukan hanya rapid test.
Sebab rapid test bisa dibilang tidak akurat hasilnya, sehingga diwajibkan harus melakukan swab test.
“Sepanjang kegiatan berlangsung berapa hari sekali harus swab test, bukan rapid test ya,” katanya.
“Ketika setelah negatif, mereka harus isolasi semua. Mereka tidak boleh ketemu orang lain, harus dikarantina. Dan kalau mau jalan mereka (PSSI) bisa gelar kompetisi tanpa penonton. Itu sudah disampaikan ke Menpora, rasanya sulit,” tutur Doni.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar