"Berat yang dimiliki bukan karena diet, tapi karena stres," katanya, dilansir BolaSport.com dari Boxingscene.com.
"Stres mempengaruhi dalam dua cara, bisa membuat orang kurus, atau bisa membuat anda makin bertambah berat," tuturnya.
"Saya telah menyiapkan makan untuk diri saya sendiri selama bertahun-tahun dan saya tahu apa yang saya lakukan karena stres dari melewati enam bulan belakangan seperti zombie," tambahnya.
Whyte memang tidak ingin kehilangan fokus saat ini, usai memenangkan laga melawan Povetkin, ada target yang harus dikejar dengan berhadapan Tyson Fury selaku pemilik gelar juara dunia kelas berat WBC.
Baca Juga: Valentino Rossi Diharapkan Bisa Menang Bareng Tim Satelit Yamaha
Keseriusannya ditunjukkan dengan terbang ke Portugal menjalani latihan insentif, agar cuara yang lebih hangat dari kampung halamannya bisa membantu menurunkan berat badan.
"Cuaca sangat jelas membantu latihan saat lockdown terjadi. Banyak makanan lokal yang sehat, dan tempat latihan yang memadai untuk saya dan tim," ujar Whyte.
"Saya harus turun 40 pon (sekitar 18 kg) dari berat terakhir saya bertanding. Saya berusaha menurunkannya. Ini tempat terbaik saat lockdown terjadi."
"Saya belum melihat lagi sekarang berapa berat badan saya. Tapi porsi latihan sudah berjalan lebih dari biasanya, dan saya merasa jauh lebih kurus dari tujuh minggu sebelum pertandingan melawan Wach," tutupnya.
Baca Juga: Man United Jadi Pengumpul Terbanyak Pencetak 50 Gol di Liga Inggris
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar