BOLASPORT.COM - Pemain belakang Persija Jakarta, Otavio Dutra akhirnya buka suara mengenai alasannya memilih nomor punggung 5.
Sebagai pemain bertahan di sepak bola, nomor punggung 5 bukanlah sesuatu yang akrab bagi posisi tersebut.
Kebanyakan para bek akan memiih nomor punggung 2, 3 ataupun 4.
Sejatinya hal yang sama juga dinginkan oleh Otavio Dutra.
Pasalnya selama bermain di Brasil, Dutra selalu memakai nomor 3 dan 4.
Baca Juga: Tanpa Gol Penalti, Marko Simic Tetap Lebih Hebat dari 4 Pemain Timnas Indonesia
Akan tetapi ketika pertama kali berkarir di Indonesia bersama Persebaya Surabaya pada tahun 2011, Dutra terpaksa harus memilih nomor baru.
Dan nomor 5 lah yang menjadi pilihan Dutra.
Hal tersebut terjadi karena kala itu, nomor 3 dan 4 di Persebaya telah ada pemiliknya.
"Sebagai pemain belakang saya cenderung memakai nomor punggung tiga dan empat. Itu nomor saya gunakan saat di Brasil," kata Dutra, dilansir BolaSport.com dari laman resmi Persija.
"Akan tetapi saat sampai di Indonesia pertama kali nomor itu sudah ada yang menggunakan praktis saya memilih nomor lain," ujarnya.
Baca Juga: Jika Tumbalkan Marcus Rashford, Manchester United Bisa Lunasi Klausul Jadon Sancho
Seusai mengganti nomor punggung rupanya peruntungan Dutra di sepak bola justru membaik.
Hal tersebut terbukti dengan beberapa prestasi yang telah ia capai setelah mengenakan nomor punggung 5.
Beberapa contoh prestasi yang pernah didapatkan Dutra adalah Liga Primer Indonesia 2011 bersama Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Ini Alasan Bek Persija Jakarta Menyepi dan Berlatih di Pegunungan
Lebih lanjut lagi, di tahun 2017 pemain yang kini berusia 36 tahun ini berhasil menyabet juara Liga 1 saat membela Bhayangkara FC.
Oleh sebab itu, Dutra pun mulai menyukai angka 5.
"Akhirnya saya memutuskan saat itu saya memilih nomor lima dan saya juga pernah menggunakan itu saat menjadi gelandang di salah satu klub Brasil, dan saya suka nomor lima karena nomor itu nomor yang cantik," ucap Dutra,
"Berkat nomor itu saya berhasil meraih sukses dengan juara di klub yang saya bela," tuturnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | persija.id |
Komentar