"Saya suka konsistensi, kejelasan. Saya tidak suka keraguan," kata Mourinho, seperti dilansir BolaSport.com dari BBC, Rabu (15/7/2020)
"Saya memang pernah mengatakan bahwa FFP harus dihapus, tetapi bukan karena tidak setuju, melainkan saya tidak suka dengan 'sirkus' yang mereka jalankan," tuturnya.
Baca Juga: Jika Tumbalkan Marcus Rashford, Manchester United Bisa Lunasi Klausul Jadon Sancho
Kemudian, Klopp yang baru saja membawa Liverpool juara Liga Inggris musim 2019-2020, mengaku senang dengan keputusan itu.
Namun, dengan catatan bahwa Klopp juga menyoroti perihal inkonsistensi penerapan hukuman FFP terutama buat kasus City.
Ia beralasan dengan kembalinya Man City ke Liga Champions bakal membuat persaingan Liga Inggris musim depan kembali ketat.
"Dari sudut pandang pribadi, saya senang Man City bisa bermain di Liga Champions musim depan," tuturnya.
"Ketika saya berpikir tentang Liga Inggris dan Man City memiliki 10-12 pertandingan lebih sedikit untuk pemain beristirahat, saya tidak melihat ada peluang untuk tim mana pun di liga," kata Klopp, seperti dilansir dari ESPN.
"Namun, FFP ada untuk melindungi tim dan kompetisi. Ide awalnya adalah tak ada lagi tim yang menghabiskan uang berlebihan. Klub harus meyakinkan uang mereka berasal dari sumber yang benar."
"Jika tidak begitu, maka orang atau negara-negara kaya bisa melakukan apa pun yang mereka inginkan," katanya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | ESPN, BBC |
Komentar